PEDANG SESAT PISAU KEMATIAN

Pengelana Rimba Persilatan 

(Jiang Hu Lie Ren)

Karya: Huang Yi


Tokoh utama adalah Fu Ke-wei berjuluk Xie Jian Xiu Luo (Pedang Sesat Pisau Melengkung), tenaga dalam dan ginkangnya sangat tinggi, ilmu pedang dan am-gie berupa pisau bulan sabit boleh dibilang tanpa tandingan, sudah mencapai tingkatan ilmu hawa mengendalikan pedang.

Ia tidak ingin terkenal atau dikenal orang karena hanya akan mendatangkan ancaman bahaya, tergolong tanpa ampun terhadap musuhnya tapi selalu mengikuti aturan. Beberapa kali hampir mati tetapi akhirnya dapat bangkit kembali berkat pengalaman dan semangat hidupnya yang tinggi.

Lakonnya dimulai dari usaha Tian Long Jian (Pedang Naga Langit) Lu-zhao membalas dendam kepada Fu Ke-wei. Setelah usahanya sendiri gagal, Lu-zhao menyewa kelompok pembunuh bayaran terkemuka Perkumpulan Qing-lian untuk membunuh Fu Ke-wei dengan upah lima belas ribu liang perak.

Fu Ke-wei berhasil dijebak dan hampir mati, tetapi akhirnya lolos dari lubang jarum, bangkit lagi dan ganti memburu kelompok pembunuh itu sampai ke sarangnya di Jiu-jiang. Kasihan Perkumpulan Qing-lian, baru sekali gagal memenuhi order, sudah langsung jatuh pailit. Akhirnya Fu Ke-wei memburu si pemesan (Lu-zhao) untuk menghilangkan sumber ancaman bahaya.

Dalam perburuannya mencari jejak Lu-zhao, Fu Ke-wei masih harus berhadapan dengan para pesilat tangguh Perumahan Han-bei pimpinan Toan Hun Jian (Pedang Pemutus Arwah) Li Yong-kang di Xiang-yang, hanya karena ingin menegakkan keadilan untuk para korban tak berdosa akibat kecerobohan anak Li Yong-kang. Di sini ia menggunakan nama Fu-xian, dan sempat 2 kali terserang hingga luka parah. Satu demi satu jagoan undangan Li Yong-kang disapunya dan dibuat mundur oleh perbawanya yang luar biasa, hingga akhirnya Li Yong-kang harus menghadapinya sendiri dengan hati putus asa.

Dari Xiang-yang sampai ke Shan-xi, membuat jagoan setempat berkeringat dingin ketakutan, lalu ke kota kecil An-ping kabupaten Yang-gu memburu Yun Sang Nie (Wanita Baju Awan) yang diperkirakan mengetahui tempat persembunyian Lu-zhao, hingga bentrok dengan ketua Perumahan Qing-yun, Satu Pedang Utara Chen Ruo-yi, jago nomor satu dari Sembilan Jago Pedang Terbesar.

Dengan menggunakan nama Fu-jiu, ia meluruk kembali ke Shan-xi, ke Benteng Zhang-feng pimpinan Satu Pedang Dunia Xi Zhang-feng yang merupakan perampok kaya raya dan pelindung para buronan. Sampai di sini Fu Ke-wei mempunyai pengikut beberapa jagoan kelas atas, yang bisa membunuh orang seperti membabat rumput, yaitu Ratu Lebah Ouw Yu-zhen, Xie Shen (Dewa Sesat) Tu Bu, Nie Sha Yin Hoa (Wanita Jahat Bunga Perak) Chao Yung-ling, dan Hoa Fei Hoa (Bunga Bukan Bunga) Ling Yu-ji. Bagaikan harimau tumbuh sayap, sebagian besar jagoan Benteng Zhang-feng dibantai habis, hingga ketuanya - Xi Zhang-feng melarikan diri.

Sekarang giliran Xi Zhang-feng yang diburu oleh Fu Ke-wei, termasuk wakil ketua Perkumpulan Cun-qiu yang ikut melibatkan diri. Perburuan sampai ke kota Wu-chang, daerah kekuasaan hartawan keluarga Guan dan Du, terus ke kota Jiang-ning sampai terbasminya tokoh-tokoh utama Perkumpulan Cun-qiu, lalu ke Xu-zhou untuk akhirnya menghadapi penghalang terakhir, Xiao Yao Xian Ke (Dewa Bebas) di kuil Jing-yun di danau Wei-shan.

Dalam perburuan ini muncul pula jagoan-jagoan Jin She Dong (Gua Ular Emas), yang termasuk golongan putih tingkat atas, ikut meramaikan pertarungan.

Cerita dimulai dari keadaan Fu Ke-wei seorang diri di makam Tian Luo Fei Mo - gurunya, dan diakhiri pula di makam tersebut dengan keadaan yang berbeda, Fu Ke-wei sudah didampingi oleh 2 orang istri cantik dan 3 orang pengikut yang setia dan mengaguminya. (- Sun Bao - )


Related Posts:

Seri : Rahasia Kunci Wasiat

1. Rahasia Kunci Wasiat
2. Bayangan Berdarah
3. Rahasia Istana Terlarang
4. Budi Kesatria

Karya: Wo Lung Shen / Disadur: Tjan ID

 

Seorang nyonya muda yang dalam keadaan kritis di temukan oleh sepasang suami istri di sebuah perahu di danau Tiang Pek Auw di pinggiran dusun Tan Kwee Cung.  Nyonya muda tersebut dibawa kerumah oleh sepasang suami istri tersebut yang ternyata adalah bekas Pejabat Tinggi Kerajaan yang mengasingkan diri.

Demi membalas jasa atas pertolongan yang diberikan nyonya muda itu yang bernama Im Kauw menjadi pelayan di keluarga tersebut sekaligus mengajarkan sastra sekaligus dasar tenaga Sim Hoat (tenaga dalam) kepada anak mereka yang masih kecil.  Siauw Ling adalah nama anak kecil itu yang kondisi tubuhnya yang sangat lemah bahkan ternyata menderita suatu penyakit aneh sehingga umurnya diperkirakan tidak akan mencapai umur 20 tahun.

Sunguh tak pernah disangka kedatangan nyonya muda yang bernama Im Kauw di dalam keluarga tersebut ternyata akan mengubah seluruh kehidupan selanjutnya dari bocah cilik lemah dan berpenyakit aneh tersebut.
Dunia persilatan geger dikarenakan anak kunci Istana terlarang yang ternyata terakhir kali terdengar dipegang oleh Im Kauw,  sang nyonya yang ditemukan hamper mati di telaga Tiang Pek Auw.

Apakah yang terjadi dengan nasib Siauw Ling yang dikejar-kejar oleh banyak tokoh persilatan dikarenakan masalah Cing Kong Ci Yau (Anak Kunci Istana Terlarang) sampai-sampai beberapa tokoh-tokoh sakti dari golongan putih dan hitam yang sudah lama tidak kedengaran kabarnya bermunculan kembali.

DOWNLOAD  E-book :


Related Posts:

KEDELE MAUT

Karya:  Khu Lung
Penyadur: ???


Disebuah tempat yang berpemandangan sangat indah dibukit Eng tong coa, berdiri belasan orang kakek bertubuh kekar. Mereka semua adalah ketua dari perguruan kenamaan serta mempunyai nama besar dalam dunia persilatan, tapi saat itu semuanya berdiri tenang disitu sambil melelehkan air mata bercampur darah.

Apakah kawanan jago lihai ini telah mengalami suatu tragedy yang memedihkan hati?
Mengapa mereka mengucurkan air mata bercampur darah…..?
Tidak! Mereka bukan sedang menangis, tapi nyawa mereka telah melayang meninggalkan raganya. Tempat yang mematikan persis diatas mata, diantara cucuran darah tampak dua butir kedele menancap dalam dalam disana.

Hanya saja mayat-mayat itu tidak roboh ketanah seolah-olah mereka tak rela untuk mati, sukma mereka seolah-olah tak mau buyar.  Sekalipun pemandangan yang aneh, keji dan misterius ini Belum bisa dibilang sebagai suatu pemandangan luar biasa, paling tidak belum pernah terjadi sebelum ini….

Peristiwa aneh ini baru diketahui orang sebulan kemudian, dunia persilatan segera dibuat gempar.   Tak seorangpun tahu mengapa tokoh-tokoh silat yang berdiam tersebar disegala penjuru dunia persilatan ini bisa berkumpul semua disitu? Tentu saja tiada yang mengetahui siapa  pembunuhnya.

Yang membuat orang lebih keheranan adalah tidak ditemukannya tanda-tanda perlawanan dari kawanan tokoh sakti yang berilmu silat tinggi ini, ataukah mereka rela dirinya dibantai orang? Berita pembunuhan ini tersebar diseluruh negeri dalam waktu singkat, menyusul kemudian peristiwa pembunuhan dengan senjata kedelepun berlangsung disetiap wilayah.

Nyawa demi nyawa melayang meninggalkan raga. Perasaan ngeri dan ciut makin pula mencekam perasaan tiap umat persilatan. Maka para jago dari golongan putih dan hitam pun bersama-sama menyebar kartu undangan Bu lim tiap untuk mengundang segenap umat persilatan agar merundingkan persoalan ini, serta menyelidiki siapakah pembunuh keji itu.

Oleh karena tak ada yang tahu identitas pembunuhnya sedang pembunuh tersebut gemar membunuh orang dengan memakai kacang kedele, maka orangpun menyebutnya dengan “Kedele Maut”.     

Related Posts:

Pedang KIRI Pedang KANAN

Disadur: Gan KL 


Tang Wan, Lam Han, See Koan, Pak Cay adalah empat kekuatan besar yang sangat yang terkenal yang menguasai daerahnya masing-masing selama ratusan tahun. Disaat pertemuan 4 jago itu untuk merundingkan ilmu silat, Leng Hiang Cay Cu dari Pak Cay dengan ilmu ciptaannya yang baru Siang Lui Kiam Hoat (Ilmu Pedang kanan kiri) berhasil mengalahkan dengan mudah jago ketiga aliran tersebut sehingga dikeroyok oleh ketiga jago dari aliran tersebut, walupun berhasil melarikan tetapi dikarenakan lukanya yang parah ia akhirnya meninggal dunia. 

Akhirnya Ilmu tersebut didapat oleh sepasang kekasih tetapi dikarenakan ketamakan mengakibatkan kedua sejoli tersebut bertengkar yang pada akhirnya mengakibatkan tangan mereka masing-masing menjadi buntung setengah, mereka akhirnya berpisah dengan mendapatkan Siang Lui Kiam Boh yang tidak lengkap, dikarenakan kitab itu terbagi dua yaitu pedang kiri & kanan. 

Kisah selanjutnya berkisah tentang perjalanan hidup seorang kacung dari Kongcu (Tuan Muda) bernama Soat Peng Say yang diangkat murid oleh Tio Tay Peng yang mendapatkan kitab Pedang Kanan sebab disangka ia adalah anaknya dari kekasihnya yang kebetulan bermarga Soat juga. 

Catatan: Sepertinya beberapa bagian dari cerita ini di cangkok dari “Pendekar Hina Kelana” karya Chin Yung, yaitu bermula dikisah tentang anak murid Lam Han yang menolong seorang Biksu Wanita yang hendak diperkosa oleh seorang penjahat cabul dari Mo kau, da persahabatan sejati antara seorang tokoh golongan putih dan seorang Tiang Lo dari Mo Kau dan terciptanya lagu Hina Kelana….. jadi sepertinya ini bukan cerita asli apalagi pengarangnya tak diketahui……

Related Posts: