Karya/Gubahan: Yan Widjaya
Kaizar Tiu Ong, penguasa lalim Ahala Siang, tergoda Siluman Rase yang merasuki tubuh putri jelita So Tat-ki. Akibatnya ia melalaikan kebijakan dan mengumbar keganasan yang berdampak kebobrokan selama 32 tahun.
Kiang Cu-ge, seorang kakek yang turun gunung Kun-lun pada usia 72 tahun, demi memerangi kelaliman sang Kaizar. Di antara para pahlawannya yang melegenda adalah bocah super sakti Lo-cia yang meluncur di atas roda angin-api, Yo Cian yang dibuntuti si Anjing Langit, Jaka Geledek Lui Cin-cu yang bersayap garuda, si pendekar cebol To Heng-sun yang mampu menyusup ke dalam bumi, dan banyak lagi lainnya. Dibantu para pertapa sakti pegunungan dan dewa-dewi.
Tentu saja Tiu Ong juga punya pahlawan-pahlawan seperti Jenderal Bun Tiong yang bermata tiga, Thio Kong-beng si penunggang macan kumbang dari Go-bi-san, di samping Sin Kong-pa saudara seperguruan Kiang yang murtad, serta para pertapa sakti kepulauan dan para titisan iblis siluman.
Buku ini pernah diterjemahkan antaranya menjadi: Hong Sin atawa Korban dari Paras Eilok (1932), Feng Shen/Penganugerahan Malaikat (1951), dan So Tat Kie dalam Tjerita Hong Sin (1950-an).
Sedang dari dunia film ada The Last Woman of Shang, Na Cha, the Great, serial teve Legend and the Hero serta serial animasi The Legend of Na-cha (2010).
Hong Sin (Pelantikan Para Malaikat) adalah kisah dahsyat luar biasa, paduan sejarah, legenda, dongeng, dan kepercayaan masyarakat Tionghoa yang sudah berusia 3000 tahun lebih. Setara dengan cerita masyhur dunia seperti Iliad, Ramayana, dan Maha-Bharata.
Dari khazanah ceritera klasik Tiongkok sendiri, sederajat dengan Se Yu (Ziarah ke Barat) dan trilogi Sie Jin Kui.
0 Response to "Hong Sin : Pelantikan Para Malaikat"
Posting Komentar