Liu Ie-lian sebenarnya mencintai Tho Hoa-long, tapi karena ambisi Tho Hoa-long sangat besar, demi mendapatkan sebilah pedang, buku pedang dan buku pusaka keluarga Wie, Tho Hoa-long malah membujuk kekasihnya Liu Ie-lan agar mau menikah dengan Wie Ban-lian, pada waktu bersamaan mereka masih tetap berhubungan asmara.
Karena takut terbongkar rahasianya, Tho Hoa-long mengumpulkan orang-orang dari golongan hitam, untuk membunuh semua keluarga Wie, Wie Ban-lian yang berilmu tinggi bersama anggota keluarga lainnya tewas dibunuh, hanya putra tunggalnya Wie Eng-hong berhasil diselamatkan oleh pengurus rumah Ciu Tiang-thian.
Dua puluh tahun kemudian, Ciu Tiang-thian juga terbunuh, sebelum meninggal dia buru-buru menyerahkan Ci-sia-kiam dan buku ilmu pedang pada Wie Eng-hong, dan memberi satu perhiasan giok untuk mencari Liu Ie-hong, tapi belum sempat memberitahukan rahasia keluarganya dia sudah keburu mati.
Setelah berlatih, ilmu silat Wie Eng-hong sudah menjadi hebat, ilmu pedangnya juga sangat tinggi. Ketika dia mengetahui asal usulnya dari Liu Ie-hong, maka dia bertekad membalas dendam.
Di dalam perjalanan mencari pembunuh ayahnya, Wie Eng-hong mulai menyadari bahwa Tho Hoa-long ada dua, yang palsu dan yang asli, di belakang Tho Hoa-long masih ada satu perkumpulan besar dunia persilatan yang sangat ternama yaitu 'Tok-cun-bun', dia membunuh seluruh keluarga Wie tidak hanya untuk menutupi kisah asmaranya, juga masih ada penyebab yang lebih besar.
Wie Eng-hong masih melihat bahwa Tok-cun-bun terus menerus mengutus orang untuk membunuhnya, sedangkan ketua Tok-cun-bun, Jian-pi-sin-ni Kong Lam-ping wajahnya kelihatan baik, berhati welas asih.
Ternyata selain hubungan Kong Lam-peng dengan Tho Hoa-long sebagai guru dan murid, mereka sebenarnya adalah ibu dan anak.
Wie Eng-hong juga bertemu dengan ibu kandungnya sendiri Lian-ci Suthay, tapi saat bertemu ibu dan anak tidak bisa mengakui......
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Bencana Tok Cun Bun"
Posting Komentar