Terlahir di kampung Khee-thao-kee, luar kota Hay-teng, Hok-kian,
Louw Djeng Tie mulai belajar kun-thao di usia muda.
Setelah kematian kedua orang tuanya, Djeng Tie dikirim belajar
dalam bekas Gereja Siao Liem Si di atas bukit Siong-sam, Ho-lam.
Merasa kurang puas, Louw Djeng Tie berguru pada Hweesio Biao Tjin,
yang berperan sangat penting dalam kemajuan silat Louw Djeng Tie……
Dalam examen kun-thao (khoo-bu), pemilihan guru kun-thao
untuk mengajar soldadu, Louw Djeng Tie ‘salah turun tangan’ yang
menyebabkan kematian kaosu Shan-tong. Kecelakaan di atas
panggung luy-tai membuatnya lari dari kejaran yang berwajib……
Di Malacca, Djeng Tie melukai guru silat bangsa Melayu hingga meninggal,
serta memaksanya pindah dan menetap sementara di Singapore,
sebelum pindah ke Pulau Jawa dan menetap di kota Kendal……
Atas ajakan seorang teman, Louw Djeng Tie pindah ke Ambarawa,
dan mewujudkan keinginan membuka bu-koan.
Masalah yang timbul di Ambarawa, memaksa Louw Djeng Tie pindah
ke Wonosobo dan akhirnya menetap serta mendirikan bu-koan di Parakan
Kegagahan dan keberanian Louw Djeng Tie yang dipertunjukkan
dalam menghadapi rintangan dan cobaan dalam hidupnya,
membuat ia menjadi bintang utama dalam dunia kun-thao Tionghoa di Indonesia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Louw Tjeng Tie"
Posting Komentar