Panji Akbar Matahari Terbenam

Seri: Kesatria Baju Putih

K arya : Wen Rui Ai
Penterjemah/editor : Liang YL


Latar belakang cerita adalah pertempuran / perang antara kerajaan Song dan kerajaan Jin (Kim). Pihak kerajaan Jin berniat menumpas orang-orang gagah dunia persilatan yang diperkirakan mendukung perlawanan Jenderal Yu Yun Wen dari kerajaan Song.

Untuk itu, Pangeran Jin Chen Ying mengerahkan 6 tokoh sakti dari berbagai suku bangsa, yaitu : (1) Xia Hou Lie, orang Qi Dan (Cidan), jenderal besar kerajaan Jin; (2) Ge La Tu, seorang Lama dari Tibet; (3) Wan Yan Zhu, dari suku Nu Zhen (Nuchen), pernah menggegerkan Zhong Yuan (Tionggoan) sebelum dikalahkan 3 kali oleh Fang Zhen Mei sehingga kembali ke sukunya; (4) Xi Wu Hou, orang Han yang membelot membela Jin, berjuluk Jue Ming Suan Pan (Toat Beng Suipoa – Sempoa Pencabut Nyawa), disebut juga Sempoa Besi; (5) dan (6) adalah 2 bersaudara dari Mongolia, berpostur raksasa, bernama Hu Shang Ke dan Hu Shang Ge.

Pangeran Jin sendiri sangat lihai karena merupakan murid terkasih dari Sepasang Dewa dari Tibet, yaitu Elang Sakti dan Walet Emas dari Tibet. Selain 7 orang lihai tersebut, masih ada saudara-saudari seperguruan dari Pangeran Jin yang dipimpin oleh sang Da Shi Xiong (twa-suheng) Qing Yan Zi.

Sasaran pertama dari 7 orang "aneh" tersebut (karena penampilannya yang bermacam-macam, sesuai dandanan khas suku bangsanya) adalah 3 orang pentolan perusahaan pengawalan barang (piauw) Biao Huai Yang, yaitu Li Long Da dengan pukulan Tangan Langit-nya, Wu Shen Si dengan
ilmu tongkat Iblis Gila dan ilmu tongkat Tat Mo, dan Cai Bu Pin yang mahir 36 macam jurus tombak.

Sasaran kedua adalah keluarga persilatan nomor satu di Huai Bei, yaitu Ding Dong Ting beserta kedua anaknya, Golok Emas Membelit Naga - Ding Jun Ai dan Sepasang Golok Pembunuh Naga - Ding Jun Qing.

Sasaran berikutnya adalah para pendekar di kota Xia Guan. 4 orang bersaudara angkat pimpinan pendekar di sana adalah (1) Long Zhai Tian, terkenal dengan ilmunya Naga Terbang di Langit; (2) Bao Xian Ding, si Tuan Sempoa (Suipoa Siansing); (3) Xin Wu Er, si Sempoa Emas; dan (4) Ning Zhi qiu.

Setelah mencoba kelihaian Long Zhai Tian, yang sempat dibantu oleh Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong, Pangeran Jin menantang semua pendekar untuk merebut kembali panji (bendera) kerajaan Song yang telah diambilnya dalam pertarungan 7 babak di kota Xia Guan. Pihak yang berhasil memenangkan 4 babak akan menjadi pemenangnya.

Sementara itu, tugas Qing Yan Zi dan saudara-saudari seperguruannya adalah membunuh Jenderal Yu Yun Wen. Oleh karena itu, mereka berusaha menculik dan menipu Fang Zhen Mei dengan siasat memancing harimau turun gunung; sehingga Fang Zhen Mei dibuat kalang kabut
berusaha menolong Jenderal Yu sambil tetap andil dalam pertarungan taruhan Pangeran Jin.

Sebelum pertaruhan dimulai, Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong yang khawatir kemenangan tidak berpihak pada mereka, berniat memancing dan menumpas sebagian anggota musuh untuk mengurangi kekuatan lawan; tapi akhirnya malah tertipu dan terluka parah, hampir mati kalau saja Shen Tai Gong bukan jagoan bertarung di dalam air.

Klimaks terjadi pada pertarungan 7 babak. Ada pertarungan antara Sempoa Besi Xi Wu Hou melawan Sempoa Emas Xin Wu Er. Tuan Sempoa Bao Xian Ding menghadapi ilmu Tendangan Berantai Pengikat Roh dan ilmu Cakar Setan dari si orang Nu Zhen - Wan Yan Zhu. Shen Tai Gong ikut bertarung dengan aksi kocaknya, dan pertarungan Wo Shi Shui yang nekat adalah yang paling menegangkan. Di pihak Long Zhai Tian masih ada 2 orang pendeta lihai bernama Hua Hui dan Bu Tong yang ikut ambil bagian.

Karena hasilnya seri, maka pertarungan 7 babak diulang kembali dari awal. Pangeran Jin dengan ilmunya Qing Yan Shen Zhang langsung menggebrak dengan meraih kemenangan 3 kali berturut-turut, tapi tentunya hasil akhir sudah dapat ditebak begitu Fang Zhen Mei, sang jagoan sakti mandraguna, muncul tepat pada waktunya di atas panggung. Saat pertandingan berakhir, PANJI AKBAR kerajaan Song terlihat disinari MATAHARI yang mulai TERBENAM.
(sumber : http://hkw-ceritasilat.blogspot.com)

Related Posts:

0 Response to "Panji Akbar Matahari Terbenam"

Posting Komentar