Episode ini diawali dengan cerita kedekatan hubungan Yo Han dan Tan Sian Li kecil. Karena watak Yo Han yang unik karena anti kekerasan sehingga tidak mau belajar silat, Tan Sin Hong dan Kao Hong Li khawatir akan menular kepada Tan Sian Li, suami istri itu lalu merencanakan untuk menitipkan Yo Han pada sebuah kuil, yang secara tidak sengaja bocor ke Yo Han hingga anak itu berencana untuk pergi atas inisiatif sendiri.
Sementara itu, perkumpulan Thian-li-pang dikenal sangat berambisi mengusir penjajah Mancu bekerjasama dengan Pek-lian-kauw berencana mengadu domba perkumpulan-perkumpulan besar (Siauw-lim-pai, Bu-tong-pai, Go-bi-pai, dan Kun-lun-pai) yang mereka anggap sebagai penghalang perjuangan, rencana ini berjalan dengan mulus dan terjadilah kegemparan luar biasa akibat meningkatnya kekerasan di kang ouw.
Keluarga Pulau Es dan Istana Gurun Pasir secara tidak sengaja terkena getah dari pertikaian ini akibat menolong salah seorang sobat mereka dari salah satu perkumpulan besar, bahkan Kao Cin Liong dan istrinya Suma Hui hampir saja menemui ajal jika saja tidak ditolong oleh Yok-sian Lo-kai. Merasa ada kejanggalan, dua keluarga pedekar ini berinisiatif mempertemukan semua kelompok-kelompok yang bertikai untuk meredakan kekacauan, rencana ini berlangsung dengan baik, akibatnya mereka semakin dibenci olehThian-li-pang dan Pek-lian-kauw.
Saat peristiwa besar itu berlangsung, Yo Han secara ajaib menarik perhatian Lauw Han Kui, wakil ketua Thian-li-pang, yang memang sedang mencari anak berbakat untuk dipersembahkan kepada uwa-supeknya, Thian-te Tok-ong, yang sedang mencari murid. Keinginannya itu tercapai setelah menukarnya dengan 12 remaja yang akan digunakan oleh Ang I Moli sebagai korban kesuksesan ilmu barunya. Dengan segera Yo Han berpindah tangan dan menjadi murid Thian-te Tok-ong yang secara cerdik mengajarinya ilmu samadhi dan silat tangguh yang disamarkan menjadi ‘tarian’.
Secara tidak sadar,Yo Han yang membenci silat justru perlahan terbentuk menjadi pendekar pilih tanding, bahkan Ang I Moli sendiri yang kemudian datang memamerkan ilmu barunya hanya bisa mencak-mencak karena cuma bisa imbang melawan Yo Han. Tan Sian Li sendiri juga berkembang menjadi pendekar wanita tangguh setelah mendapat gemblengan langsung dari ayah dan ibunya.
Yo Han yang merasa iba dengan seorang tahanan misterius, masuk ke dalam sumur dengan maksud untuk menolongnya. Keberuntungan menghampirinya karena tahanan itu ternyata adalah Ciu Lam Hok orang termuda dan terhebat dari 3 serangkai pendiri Thian-li-pang yang dicurangi oleh kedua kakak seperjuangannya karena perbedaan faham mengenai arah Thian-li-pang.
Mengetahui hal itu, Thian-te Tok-ong dan Ban-tok Mo-ko murka dan mengubur sumur itu dengan bebatuan dengan harapan keduanya tewas, namun mereka tidak menyangka bahwa di dalam sumur itu ada gua lain yang membaut keduanya selamat. Yo Han pun diangkat menjadi murid Ciu Lam Hok yang berhasil meruntuhkan prinsip Yo Han mengenai silat dan mewarisinya dengan ilmu super sakti yang belum pernah tampil di dunia luar, Bu-kek Hoat-keng.
Yo Han sendiri yang telah berubah menjadi pendekar yang sulit dicari tandingannya, keluar dari gua untuk melaksanakan 3 amanat gurunya sebelum meninggal, yaitu: mengembalikan Thian-li-pang ke jalan kebenaran, mencari Ciu Ceng adik gurunya, dan menemukan kembali mutiara hitam di tanah selatan (Miauw).
Bagaimana hubungannya dengan Tan Sian Li yang pada dasarnya tidak disetujui oleh Tan Sin Hong suami istri…
0 Response to "Si BANGAU MERAH"
Posting Komentar