Mahasiswa Sakti

BAB 1

Empat orang aneh bertarung sampai mati
Seorang pelajar berhasil belajar silat

Malam, langit kelam dan gelap, angin barat-laut berhembus keras, salju besar berterbangan!
Disubuh hari, salju sudah berhenti, angin barat-laut juga sudah berhenti hembusannya, tapi langit masih remang-remang, masih kelabu!
Melihat keadaan, berhentinya angin dan salju, hanyalah waktu sebentar saja, setelah itu angin akan bertiup lagi, salju pun akan turun kembali!
Huang Shan, di puncak Lian Hua (Puncak Teratai) seperti dilapisi selembar karpet yang sangat tebal dan putih; diatas karpet salju terduduk empat orang dengan tenangnya.
Empat orang, dalam posisi timur, barat, utara dan selatan, mereka duduk bersila dan memejamkan mata; di timur duduk seorang pelajar setengah baya yang beraut muka putih bersih, di barat seorang tua yang beraut muka berewokan berpakaian baju kuning, di selatan seorang wanita cantik setengah tua berpenampilan dan berparas anggun, di utara seorang tua yang berumur sekitar enam puluhan berbadan kekar tampangnya berwibawa menakutkan.
Dari empat orang ini, yang paling tua umurnya kelihatan kurang lebih enam puluhan, padahal umur sebenarnya jauh lebih tua dari wajah yang sebenarnya, sedangkan yang paling muda berumur sudah lebih dari tujuh puluh tahun.
Mereka sumua adalah jago silat yang paling hebat pada di masa itu, orang-orang menyebut mereka dengan julukan Empat Keajaiban Dunia Persilatan, Pedang Timur Qi Xin Ou, Golok Barat Che Chang Feng, Jari Selatan Si Kong Yan, dan Telapak Utara Huo Wan Cang, mereka dijuluki Empat manusia ajaib!
Entah sudah lewat berapa lama mereka berdiam diri disana, yang duduk di sebelah utara Telapak Utara Huo Wan Cang mendadak membuka kedua matanya, dengan sorotan mata seperti kilat melirik kepada tiga orang lainnya Pedang Timur, Golok Barat, Jari Selatan, setelah mendehem dengan pelan, lalu berkata, “Kalian ingat tidak, hari ini yang keberapa kalinya pertemuan kita?”
Pedang Timur, Golok Barat, Jari Selatan bertiga membuka matanya bersamaan, lalu bertatapan satu kali.
“Ini yang ketiga kalinya, mengapa?” kata Qi Xin Ou dengan acuh
“Aku tiba-tiba teringat sesuatu hal yang harus memberitahukan kepada kalian.”
“Soal apa?”tanya Che Chang Feng
Huo Wan Cang dengan kedua mata yang berkelip-kelip berkata, “Pepatah mengatakan, suatu kejadian tidak akan berulang lebih dari tiga kali. Pertemuan kita lima tahun sekali, tampaknya kali ini harus diakhiri, kita harus melakukan suatu penyelesaian yang tuntas.”
Si Kong Yan dengan raut muka yang dingin berkata, “Tidak salah, seperti pertemuan sekarang, tidak bisa menentukan siapa yang paling unggul, aku sudah tak tahan lagi.”
“Kalau begitu, mari kita putuskan tak akan bubar sebelum ada pemenangnya, bagaimana pendapat kalian?” kata Che Chang Feng
“Ide bagus!” Huo Wan Cang menganggukkan kepala sambil berkata, “Jadi tidak boleh ada yang tergeletak roboh!”
“Orang yang terakhir tidak roboh, dialah yang menjadi nomor satu di dunia persilatan!” kata Che Chang Feng
“Tapi dengan pertarungan apa kita membedakan siapa yang nomor satu?”kata Qi Xin Ou
“Kita berempat dibagi menjadi dua grup berduel, sampai salah satunya roboh, lalu pemenang dari masing-masing grup berduel lagi; sampai lawannya roboh, dengan demikian pertemuan lima tahunan ini tuntaslah sudah, tidak akan ada pertemuan yang keempat!”
Qi Xin Ou mengerutkan alis lalu berkata, “Ini hanyalah sebuah cara, tapi bukan sebuah cara yang bagus dan sempurna!”
Che Chang Feng mengfokuskan sorot matanya, mengatakan, “Mendengar nada perkataanmu, kau pasti telah punya cara lain yang lebih bagus dan lebih sempurna?”
“Tidak ada.”Qi Xin Ou menggelengkan kepala sambil berkata, “Tapi, kita berempat tidak ada salahnya berpikir lebih keras, aku percaya pasti akan mendapatkan satu cara yang lebih bagus dan lebih sempurna!”
Si Kong Yan menganggukkan kepala dan berkata, “Perkataannya masuk akal, mari kita berpikir mencari cara yang bagus.”
Demikian, empat orang ajaib di dunia persilatan segera semuanya menutup kedua matanya, memutar otak memikirkan suatu cara!
Setelah beberapa saat, Telapak Utara Huo Wan Cang pelan-pelan membuka matanya kembali, dengan sorot mata seperti kilat dingin menyapu ketiga orang lawannya, katanya, “Kalian bertiga, terpikirkan lagi satu cara yang bagus !”
Begitu ketiga orang mendengar suara itu, segera membuka kedua matanya, enam sorot mata semuanya terfokus ke Huo Wan Cang.
Huo Wan Cang dengan kebiasaannya mendehem dengan pelan, dan berkata, “Mulai sekarang, kita berempat duduk bersila dan tidak boleh bersuara, tidak boleh bergerak, kita mengadu tenaga dalam siapa yang paling tinggi, paling kuat, orang yang paling akhir tidak roboh, dialah orang nomor satu di seluruh dunia persilatan, bagaimana pendapat kalian bertiga ?”
Che Chang Feng menatap Qi Xin Ou dan bertanya, “Menurutmu bagaimana ?”
Qi Xin Ou terdiam sejenak berkata, “Ini adalah suatu cara yang boleh dijalankan, kalau menurutmu ?”
“Aku rasa dibandingkan dengan cara yang tadi yang ini lebih bagusan !”kata Che Chang Feng
Qi Xin Ou tersenyum, dia menatap Si Kong Yan dan bertanya, “Kau ada usul lain tidak?”
Si Kong Yan menggelengkan kepala lalu berkata, “Aku tidak punya cara yang lebih baik, asal kalian bertiga menyetujuinya, akupun menerima saja !”
“Bagus, dengan demikian kita semua sepakat !”kata Che Chang Feng
Kata-katanya baru berhenti langsung bersuara lagi, katanya, “Bila ada yang tidak menepati persetujuan ini, maka kami bertiga akan bersatu menghadapi dia sendirian !”
Huo Wan Cang, Qi Xin Ou, Si Kong Yan ketiganya tidak mengatakan apa-apa, tidak berbicara yang diartikan menerima dan menyetujui maksud perkataan Che Chang Feng !
Selanjutnya, mereka berempat memejam- kan kedua matanya, laksana empat patung kayu duduk bersila ditempat itu, mulai menjalani pertandingan yang lain dari pada yang lain.
Beradu tenaga dalam dengan cara menahan lapar adalah suatu model pertarungan untuk memperebutkan kedudukan nomor satu di seluruh dunia persilatan!


0-0-0




Sepuluh hari kemudian diwaktu pagi hari.
Sesosok bayangan manusia yang ramping dan jangkung, dengan kaki sempoyongan telah mendaki ke puncak bukit Lian Hua.
Saat itu, empat keajaiban dunia persilatan telah roboh tergeletak, mereka berbaring diatas tanah, hanya tempat berbaring mereka sudah bukan di tempat semula mereka duduk bersila! di sudut mulut mereka terdapat darah, ada juga yang tenggorokannya telah berlubang !
Darah, semuanya sudah membeku, berubah warna menjadi hitam ke-ungu-an, jelas mereka sudah lama mati !
Melihat keadaan, tampaknya mereka berempat pasti tidak menepati peraturan yang mereka buat sendiri, tentu telah terjadi pertarungan yang sengit, hingga ke empat-empatnya menderita kalah dan mati, tidak ada satu pun yang hidup dan menjadi orang nomor satu di dunia persilatan!
Tapi, siapa diantara mereka berempat yang pertama tidak menepati peraturan itu, siapa yang membunuh mereka berempat? hanya mereka berempat sendiri yang tahu !
Sosok bayangan yang telah tiba di puncak gunung Lian Hua itu, adalah seorang pemuda pelajar yang berusia sekitar dua puluh tahunan, wajah yang putih tampak pucat, tampak penampilannya yang depresi dan tubuhnya yang kelelahan, baju dibadannya berwarna hijau kotor penuh tapak-tapak tanah, sungguh suatu pemandangan yang sangat menyedihkan .
Pemuda pelajar yang berpakaian hijau itu melihat kepada empat sosok mayat di tanah, walaupun diwajahnya terlihat sekilas roman yang aneh, tapi itu hanya sekilas, lalu menghilang, setelah kembali tenang, dengan acuh dan membisu dia berjalan menuju ke tepi jurang, berdiri disana, berkata sendirian, “Ini adalah tempat yang paling bagus, hanya perlu sekali meloncat kebawah , maka segalanya akan selesai, tak ada lagi segala hal yang merisaukan!
Tiba-tiba dibelakang dirinya terdengar suara lemah, berteriak, “Hey !Anak muda! kesini sebentar !”
Pemuda pelajar yang berpakaian hijau memutar dirinya dan melihat kearah suara.
Dia melihatnya, ternyata suara yang lemah itu berasal dari jarak sekitar enam tujuh kaki, keluar dari mulut seorang wanita cantik setengah baya yang tergeletak di sana, setelah dia merasa ragu-ragu sebentar, lalu dia perlahan-lahan berjalan menghampirinya, dengan membungkukkan diri dan bertanya, “Betulkah kau memanggilku?”
Wanita cantik setengah baya menganggukkan kepala, dan bertanya, “Anak muda, apa pekerjaanmu ?”
Pemuda pelajar itu menggelengkan kepala dan berkata, “Pekerjaanku, kau orang tua tidak perlu tanyakan, lebih baik katakan dulu kau memanggilku, sebenarnya ada perlu apa?”
“Aku ingin minta tolong padamu untuk mengirim pesan,”kata Si Kong Yan
Pemuda pelajar itu tertegun! “Mengirim pesan?”
“Apa kau tidak mau?”
“Sangat menyesal, aku sungguh tidak dapat membantu kesusahanmu!”
“Kenapa?”
“Sebab …..” pemuda pelajar berbaju hijau tiba-tiba menggelengkan kepalanya, berkata, “Sudahlah, aku tidak ingin menjelaskan sebabnya, dan kau juga tak perlu bertanya lebih lanjut!”
Si Kong Yan tiba-tiba menghela napas dengan perlahan, berkata, “Anak muda, aku sebentar lagi akan mati!”
Pemuda pelajar berbaju hijau itu menganggukkan kepala, katanya, “Itu dapat kulihat.”
“Kau tahu mengapa aku minta bantuanmu mengirim pesan ?”
“Bagaimana aku bisa tahu .”
“Karena aku tidak rela mati!”
Pemuda pelajar berbaju hijau benar-benar seorang yang aneh, mendengar pernyataan ini, dia malah ketawa dengan suara keras!
Si Kong Yan menjadi tertegun! dengan mengerutkan alis dia bertanya, “Mengapa kau tertawa?”
“Aku mentertawakan dirimu mengapa tidak rela mati?”
“Karena aku mati ditipu orang, maka aku tidak rela mati !”
“Siapa orangnya yang menipumu hingga mati?”
“Apa kau melihat tiga sosok mayat itu?”
“Melihat.”
“Merekalah yang membuat siasat!”
“Aneh?”
“Kenapa aneh?”
“Kau bilang mereka yang bersiasat membunuhmu, kenapa mereka malah duluan yang menghembuskan nafas terakhir, mati, malah kaulah yang belum menghembuskan nafas terakhir?”
“Itu disebabkan aku tidak rela mati, maka nafasku belum putus !”
“ Oh ! …… sayang !”
“Apanya yang sayang ?”
“Sayang masalah manusia mati tak dapat ditukar atau digantikan, kalau tidak, kita boleh bertukar tempat!”
Si Kong Yan tidak tahan membelalakkan kedua matanya yang tidak bersinar itu, dengan tidak mengerti bertanya, “Apa maksud perkataanmu?”
“Kau tidak mengerti apa maksudnya?” pemuda pelajar berbaju hijau dengan senyum tawar berkata, “Yang ingin kukatakan adalah jikalau bisa ditukar atau diganti, maka aku ingin nyawaku ditukarkan dengan nyawamu, supaya kau bisa hidup terus, dengan demikian kau tidak perlu lagi mati !”
“Kau rela mati?”
“Kalau bukan itu, buat apa aku dalam cuaca yang sangat dingin menghabiskan seluruh tenaga naik ke puncak yang jarang sekali didatangi manusia!”
“Kalau begitu, kau datang kesini untuk bunuh diri?”
“Oleh sebab itu maka aku katakan tidak dapat membantumu!”
“Kau masih sangat muda, laksana mata hari yang baru saja terbit, mengapa sampai tak dapat menerima keadaan, ingin bunuh diri?”
“Semua dikarenakan ……” tiba-tiba geleng-geleng kepala mengatakan, “Sudahlah, menjelaskan malah menambah kekesalan saja !”
Si Kong Yan berputar pikiran dalam hati, dia berkata, “Anak muda, apakah kau mendapat kesusahan yang sangat besar, yang tidak dapat diselesaikan?”
Pemuda pelajar berbaju hijau terdiam, yang berarti tidak menyangkal, tapi tidak membuka mulut.
Si Kong Yan tiba-tiba mendesuh dengan pelan, katanya, “Anak muda, didunia ini memang banyak persoalan yang sering memaksa orang harus menghadapi kematian untuk melepaskan diri dari segala kesengsaraan, tapi ada satu hal yang harus mengerti ……”
“Apa?”
“Tenaga manusia pasti tidak dapat menghadapi kekuasaan Tian, tapi keteguhan hati dapat mengalahkan segala kesulitan, mati, bukanlah suatu cara bagus untuk mengatasi masalah, itu hanyalah jiwa seorang pengecut yang melarikan diri dari tekanan kenyataan .”
“Ini ……” pemuda pelajar berbaju hijau sekilas bimbang, lalu berkata, “Kata-kata mu, walaupun ada sedikit masuk akal, tetapi , ……”
“Siapa namamu ?”
“Mei Tian Wei .”
“Nama yang bagus, Mei Tian Wei, apakah kau punya keberanian menghadapi kenyataan, menjadi seorang lelaki sejati, seorang suami sejati, menggunakan segala kekuatan tenaga dan nyawamu, pergi menyelesaikan segala kesulitan yang kau hadapi? Merobah nasibmu dikemudian hari?”
Semangat Mei Tian Wei jadi terangkat sebentar, tapi..lalu menggelengkan kepala dan berkata, “Tidak mungkin, juga tidak dapat melakukannya !”
Si Kong Yan dengan wajah serius mengatakan, “Mei Tian Wei, kau harus percaya diri, juga harus percaya kepadaku!” Daftar Isi

Related Posts:

0 Response to "Mahasiswa Sakti"

Posting Komentar