Darah Ksatria

HARKAT PENDEKAR

Karya: Khu Lung / Disadur: Gan KH


Darah Ksatria merupakan karya Gu Long. Gan K. H. menerjemahkan cerita silat ini dengan judul Harkat Pendekar.

Menurut penilaian orang, dalam tiga ratus tahun ini, orang yang paling beruntung di dunia Kang-ouw adalah putera sulung keluarga Toan di Kim-tan, Toan Giok. Di Kim-tan, keluarga Toan adalah keluarga ternama. Di dunia Kang-ouw, keluarga Toan juga merupakan keluarga persilatan yang termasyur.

Walaupun ilmu golok yang diwariskan turun-temurun dalam keluarga itu bersifat lembut dan serasi, tanpa menggunakan racun atau cara-cara licik lainnya, tapi ilmu tenaga dalam mereka amat murni dan mendalam. Juga luar biasa. Dan karena itu, persis seperti sifat Toan Giok sendiri, ilmu golok mereka tidak membangkitkan perasaan takut di hati orang lain, tapi menimbulkan perasaan hormat.

Senjata warisan keluarga itu, Bik-giok-to (Golok Kemala), juga termasuk senjata pusaka. Golok itu mempunyai riwayat yang hebat dalam sejarah persilatan. Tapi kisah yang akan kita ceritakan ini tentu saja bukan mengenai Bik-giok-to.

Di dunia Kang-ouw, juga ada sebuah mustika yang disebut Bik-giok-je (Tusuk Konde Kemala). Bila Bik-giok-to membawa pemiliknya kepada nasib baik dan kemakmuran, Bik-giok-je ini justru membawa kemalangan dan bencana.

Menurut cerita, siapa pun yang memiliki Bik-giok-je ini, suatu bencana tentu akan segera menimpa dirinya.

Menurut cerita itu juga, setiap pemiliknya akan mengalami kematian yang tragis, tanpa terkecuali.

Di dunia Kang-ouw, banyak beredar cerita dongeng yang berhubungan dengan Bik-giok-je. Ada yang lebih mirip mitos, penuh takhyul dan khayalan belaka. Tapi kisah kita ini juga bukanlah cerita tentang Bik-giok-je.

Kisah yang akan kita ceritakan sekarang adalah tentang Bik-giok-cu.

Apakah Bik-giok-cu itu? Apakah seorang manusia? Sejenis senjata? Sejenis pusaka? Atau semacam obat yang mujarab?


Related Posts:

Kisah Si Rase Terbang


 Karya: Chin Yung
Disadur: Boe Beng Tjoe/OKT



Membaca HoeiHo GwaToan sebelum membaca Swat San Hoei Ho memberi kesan yang berbeda. 

Apa sebetulnya yang menarik dengan HoeiHo GwaToan? Tentu saja karena cerita ini adalah prequel dari SwatSan HoeiHo. Bisa jadi si pengarangnya mungkin bahkan tidak memikir untuk pernah menulis prequel nya pada waktu menulis Swat San Hoei Ho. Karena itu apa yang sudah ditulis di SwatSan HoeiHo mengikat pengarangnya, dalam banyak hal membatasi si pengarang untuk bercerita di prequelnya.

Oleh sebab itu SwatSan HoeiHo membatasi cerita HoeiHo GwaToan. Lantas bagaimana agar membuat HoeiHo GwaToan tetap menarik?

Diluar dugaan walaupun ada sejumlah batasan2 itu, tetapi ChinYung bisa menyelesaikan persoalan ini dengan baik.

Karakter utama HoeiHo GwaToan adalah Ouw Hoei, satu karakter yang sudah dimunculkan di cerita Swat San Hoei Ho. Didalam Swat San Hoei Ho karakter utama Ouw Hoei memang justru bahkan bisa disebut se akan2 berada di latar belakang. Dibutuhkan sekian lembar halaman sebelum kemudian OuwHoei dimunculkan. Tetapi inilah `kekhasan' gaya ChinYung di awal2 kepengarangannya.

Baik Tan Kee Lok, Ouw Hoei, Wan Sien Cie, Kwee Tjeng, Yo Ko juga tidak dimunculkan di lembar pertama, butuh sekian halaman sampai kemudian pembaca sadar oh inilah tokoh utama cerita. Tentu saja itu masuk dalam gaya bercerita.

ChinYung di HoeiHo GwaToan memperkenalkan karakter baru yang memang tidak ada di cerita SwatSan HoeiHo, disamping tentunya sejumlah terbatas karakter yang memang ada di cerita SwatSan HoeiHo, yang menjadi benang merah kedua cerita itu.

Walaupun terbit belakangan tetapi HoeiHo GwaToan adalah cerita tentang masa muda Ouw Hoei, cerita tentang bagaimana dia menjadi seperti Ouw Hoei yang muncul di SwatSan HoeiHo. Di dalam cerita ini dia terlibat asmara dengan dua gadis Wan CieIe dan Thia Leng So.

Walaupun kedua karakter gadis ini menarik, tetapi karakter Wan CieIe lebih biasa lebih mudah untuk dilupakan. Pada saat mengarang HoeiHo Gwa Toan Chin Yung telah menciptakan beberapa karakter perempuan, baik dalam kapasitas sebagai karakter utama maupun sebagai karakter pembantu.

Karakter yang lebih berkesan adalah Thia Leng So, si nona ahli racun yang pintar. Kepintaran Thia Leng So sama dengan Oey Yong. Ada 3 karakter utama nona pintar yang diciptakan oleh ChinYung, mereka adalah Thia Leng So, Oey Yong dan Tio Beng. Sedang Yim Ing Ing dan Ong Giok Yan, walaupun pintar juga tetapi sedikit berbeda, karena terasa lebih lemah, sedang Thia Leng So, Oey Yong dan Tio Beng tidak hanya pintar juga tidak lemah.

Tentu saja ada karakter2 lain yang juga pintar tetapi mereka bukan karakter utama tetapi lebih karakter pembantu.  HoeiHo GwaToan walaupun bercerita tentang OuwHoei, tetapi kehadiran Thia Leng So benar benar mencuri panggung utama cerita ini. Kehadirannya memberi warna yang indah ke dalam cerita ini. Thia LengS o benar2 satu karakter yang kontras dengan karakter perempuan utama di Swat San HoeiHo, Biauw Yok Lan yang se akan2 di ambil dari cerita film Hollywood. Seorang anak yang manja. Tetapi kenapa Biauw Yok Lan seperti ini justru bisa diselesaikan dengan baik di cerita Hoei Ho GwaToan.

Menjadi pengarang adalah menciptakan karakter. Melalui karakter ciptaannya, terutama jika susah dilupakan dan dikenang selalu oleh pembaca, si pengarang menjadi terkenal atau tidak. Thia Leng So satu karakter yang termasuk istimewa, kecintaan dan keberanian untuk berkorban yang ditunjukkan Thia Leng So membuat karakter ini jadi selalu dikenang.  (sumber : http://hkw-ceritasilat.blogspot.com)

Related Posts:

Si Pisau Terbang Pulang

Disadur : Liang  Y L

Dahulu di jaman penuh kekerasan, jaman ketika tidak ada rasa aman; di dunia persilatan tiba-tiba muncul suatu senjata yang di sebut Hui To atau Pisau Terbang. Tidak ada yang tahu bagaimana bentuk dan modelnya, juga tidak ada orang yang bisa melukiskan kecepatan dan kekuatannya.

Dalam hati setiap orang, senjata ini dianggap sebagai senjata yang bisa melenyapkan kejahatan dan penindasan, sekaligus menjadi lambang kebenaran dan kehormatan. Kekuatannya sangat besar dan berwibawa; bila dia sudah beraksi, tidak satu pun musuh bisa menghalangi segala sepak terjangnya.

Kemudian setelah kekacauan mulai mereda, pisau terbang ini seperti ikut menghilang, seperti gelombang laut yang menghilang di samudera luas. Tapi siapa pun tahu, bila di dunia persilatan terjadi kekacauan kembali, pisau terbang ini akan segera muncul kembali; dia akan membawa kepercayaan dan harapan kepada setiap umat manusia. (sumber : http://hkw-ceritasilat.blogspot.com)

DOWNLOAD  E-book

Related Posts:

Panji Akbar Matahari Terbenam

Seri: Kesatria Baju Putih

K arya : Wen Rui Ai
Penterjemah/editor : Liang YL


Latar belakang cerita adalah pertempuran / perang antara kerajaan Song dan kerajaan Jin (Kim). Pihak kerajaan Jin berniat menumpas orang-orang gagah dunia persilatan yang diperkirakan mendukung perlawanan Jenderal Yu Yun Wen dari kerajaan Song.

Untuk itu, Pangeran Jin Chen Ying mengerahkan 6 tokoh sakti dari berbagai suku bangsa, yaitu : (1) Xia Hou Lie, orang Qi Dan (Cidan), jenderal besar kerajaan Jin; (2) Ge La Tu, seorang Lama dari Tibet; (3) Wan Yan Zhu, dari suku Nu Zhen (Nuchen), pernah menggegerkan Zhong Yuan (Tionggoan) sebelum dikalahkan 3 kali oleh Fang Zhen Mei sehingga kembali ke sukunya; (4) Xi Wu Hou, orang Han yang membelot membela Jin, berjuluk Jue Ming Suan Pan (Toat Beng Suipoa – Sempoa Pencabut Nyawa), disebut juga Sempoa Besi; (5) dan (6) adalah 2 bersaudara dari Mongolia, berpostur raksasa, bernama Hu Shang Ke dan Hu Shang Ge.

Pangeran Jin sendiri sangat lihai karena merupakan murid terkasih dari Sepasang Dewa dari Tibet, yaitu Elang Sakti dan Walet Emas dari Tibet. Selain 7 orang lihai tersebut, masih ada saudara-saudari seperguruan dari Pangeran Jin yang dipimpin oleh sang Da Shi Xiong (twa-suheng) Qing Yan Zi.

Sasaran pertama dari 7 orang "aneh" tersebut (karena penampilannya yang bermacam-macam, sesuai dandanan khas suku bangsanya) adalah 3 orang pentolan perusahaan pengawalan barang (piauw) Biao Huai Yang, yaitu Li Long Da dengan pukulan Tangan Langit-nya, Wu Shen Si dengan
ilmu tongkat Iblis Gila dan ilmu tongkat Tat Mo, dan Cai Bu Pin yang mahir 36 macam jurus tombak.

Sasaran kedua adalah keluarga persilatan nomor satu di Huai Bei, yaitu Ding Dong Ting beserta kedua anaknya, Golok Emas Membelit Naga - Ding Jun Ai dan Sepasang Golok Pembunuh Naga - Ding Jun Qing.

Sasaran berikutnya adalah para pendekar di kota Xia Guan. 4 orang bersaudara angkat pimpinan pendekar di sana adalah (1) Long Zhai Tian, terkenal dengan ilmunya Naga Terbang di Langit; (2) Bao Xian Ding, si Tuan Sempoa (Suipoa Siansing); (3) Xin Wu Er, si Sempoa Emas; dan (4) Ning Zhi qiu.

Setelah mencoba kelihaian Long Zhai Tian, yang sempat dibantu oleh Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong, Pangeran Jin menantang semua pendekar untuk merebut kembali panji (bendera) kerajaan Song yang telah diambilnya dalam pertarungan 7 babak di kota Xia Guan. Pihak yang berhasil memenangkan 4 babak akan menjadi pemenangnya.

Sementara itu, tugas Qing Yan Zi dan saudara-saudari seperguruannya adalah membunuh Jenderal Yu Yun Wen. Oleh karena itu, mereka berusaha menculik dan menipu Fang Zhen Mei dengan siasat memancing harimau turun gunung; sehingga Fang Zhen Mei dibuat kalang kabut
berusaha menolong Jenderal Yu sambil tetap andil dalam pertarungan taruhan Pangeran Jin.

Sebelum pertaruhan dimulai, Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong yang khawatir kemenangan tidak berpihak pada mereka, berniat memancing dan menumpas sebagian anggota musuh untuk mengurangi kekuatan lawan; tapi akhirnya malah tertipu dan terluka parah, hampir mati kalau saja Shen Tai Gong bukan jagoan bertarung di dalam air.

Klimaks terjadi pada pertarungan 7 babak. Ada pertarungan antara Sempoa Besi Xi Wu Hou melawan Sempoa Emas Xin Wu Er. Tuan Sempoa Bao Xian Ding menghadapi ilmu Tendangan Berantai Pengikat Roh dan ilmu Cakar Setan dari si orang Nu Zhen - Wan Yan Zhu. Shen Tai Gong ikut bertarung dengan aksi kocaknya, dan pertarungan Wo Shi Shui yang nekat adalah yang paling menegangkan. Di pihak Long Zhai Tian masih ada 2 orang pendeta lihai bernama Hua Hui dan Bu Tong yang ikut ambil bagian.

Karena hasilnya seri, maka pertarungan 7 babak diulang kembali dari awal. Pangeran Jin dengan ilmunya Qing Yan Shen Zhang langsung menggebrak dengan meraih kemenangan 3 kali berturut-turut, tapi tentunya hasil akhir sudah dapat ditebak begitu Fang Zhen Mei, sang jagoan sakti mandraguna, muncul tepat pada waktunya di atas panggung. Saat pertandingan berakhir, PANJI AKBAR kerajaan Song terlihat disinari MATAHARI yang mulai TERBENAM.
(sumber : http://hkw-ceritasilat.blogspot.com)

Related Posts:

PENDEKAR PEDANG BURUK RUPA


Cerita di mulai dengan di serangnya sebuah perumahan Ji-san-cung oleh segerombolan manusia yang telah memporak-porandakan dua keluarga pemimpin perkampungan tersebut, ketua pertama dan ketua kedua tewas, sedangkan istrinya yang sedang hamil tua berhasil melarikan diri, sesudah anak ketua pertama yang bernama Kiong-couw meningkat dewasa, suatu ketika ibunya tewas di serang musuh dengan keadaan yang sangat menyedihkan, membuat Kiong-couw tambah ingin membalas dendam pada musuh-musuhnya. 

Untuk membalaskan dendamnya Kiong couw berusaha mencari guru hebat untuk belajar ilmu pedang, dan dia berhasil mengangkat seorang pendekar pedang nomor satu yang selalu memakai topeng buruk rupa, selain itu dia juga mendapat kitab pusaka Ih-hoan-poh-lu yang menjadi incaran orang-orang persilatan, Kiong-couw pun mempelajari ilmu silat dari kitab tersebut, sehingga dia menjadi seorang pemuda yang berilmu sangat tinggi. 

Pada saat itu di dunia persilatan muncul sebuah perkumpulan pedang emas, yang ingin menguasai dunia persilatan, setelah di selidiki ternyata perkumpulan itu terlibat dalam peristiwa penyerangan perkampungan Ji-san-cung dan terkait dengan tewasnya ibunda Kiong Couw, satu persatu orang yang terlibat dalam peristiwa itu di hadapi oleh Kiong Couw sampai terakhir pada dalam suatu pertemuan besar yang diadakan dunia persilatan, Kiong Couw bertekat membereskan hutang-piutangnya dengan orang-orang yang telah membunuh kedua orang tuanya. (sumber : http://hkw-ceritasilat.blogspot.com)

Related Posts:

BU TONG IT KIAM

Pendekar Pedang Dari Bu-tong

Karya : Liang Yu Sheng
Saduran : TJAN ID


BU TONG IT KIAM yang berjumlah 6 jilid tamat sudah terbit, buku ini merupakan 1 dari 2 cerita terakhir karangan LIANG YU SHENG, yang selesai di sadur oleh TJAN I D Lo-cianpwee. Dengan demikian karya Liang Yu Sheng di Kang Ouw tinggal satu lagi yang belum di kerjakan, yaitu BU LIM THIAN KAU.

Inti dari cerita BU TONG IT KIAM, adalah menceritakan tentang Thay Khek Kiam Hoat warisan Thio Sam Hong dan keturunan Bouw Tok It (di singgung dalam cerita Hoan Kiam Kie Ceng = sebilah pedang mustika) yang bernama Bouw Ciong Long yang menjadi Ciangbunjin Bu Tong Pai.

Di samping itu cerita ini penuh dengan misteri, yang menjadi lakon ada 3 orang, yaitu, Lan Giok Keng merupakan pewaris ilmu silat Ciangbunjin yang terdahulu (Bu siang Cinjin), Bouw It Yu anak dari Bouw Ciong Long, dan Tonghong Liang murid Malaikat pedang, musuh Bu Tong Pai. (sumber : http://hkw-ceritasilat.blogspot.com)

Related Posts:

Surat Wejangan Zhuge Liang untuk Putranya

Mari kita simak bagaimana Kong Ming (nama aslinya Zhuge Liang (諸葛亮), ahli strategi militer kerajaan Shu pada zaman Samkok, abad ke-3) yang tersohor itu mendidik puteranya:
Pelajaran ke-1: Kekuatan Hening
Zhuge Liang mengingatkan kepada putranya, ketenangan, berpikir dengan tenang dan instrospeksi, baru bisa mengultivasi jiwa dan raga. Jika tak ada ketenangan, tak akan mampu merencanakan masa depan dengan efektif.
Selain itu persyaratan utama dalam pendidikan ialah, memiliki suasana tenteram. Orang zaman sekarang kebanyakan seharian sibuk, bukankah sebaiknya Anda di dalam kesibukan dapat menenangkan diri Anda, renungkan sejenak arah kehidupan manusia?
Pelajaran ke-2: Kekuatan Berhemat
Ia menasehati putranya agar berhemat, untuk pembinaan moralitas diri sendiri. Dengan seksama mengatur aset, mempertimbangkan pemasukan ketika mengeluarkan uang, selain bisa lolos dari kerisauan dalam berhutang, malah bisa hidup dengan sederhana dan berdisiplin, tak diperbudak oleh materi. Di dalam masyarakat beradab yang merangsang orang untuk konsumtif, apakah Anda pernah berpikir tentang manfaat berhemat?
Pelajaran ke-3: Kekuatan Perencanaan
Menasehati putranya dalam kehidupan harus ada rencana, jangan dalam segala hal mengutamakan nama dan kepentingan, baru bisa paham tentang tujuan hidup diri sendiri. 
Dalam menghadapi masa depan, apakah Anda memiliki idealisme? Apakah Anda memiliki misi? Apakah Anda memiliki pandangan hidup sendiri?
Pelajaran ke-4: Kekuatan Belajar
Menasehati putranya tentang suasana yang tenang sangat bermanfaat dalam belajar, tentu diiringi dengan suasana jiwa yang tenang dan damai, akan semakin melipat-gandakan hasil.
Zhuge Liang bukan penganut teori bakat, ia percaya ketrampilan adalah hasil dari belajar. Sudahkah Anda sepenuh hati dalam belajar? Apakah Anda percaya mau bergiat baru ada sukses?
Pelajaran ke-5: Kekuatan Nilai Tambah
Ia mengingatkan putranya, investasi di dalam kehidupan, hendak mempunyai nilai tambah harus mempunyai tekad dahulu, tidak mau belajar dengan giat, maka tidak bisa menambah ketrampilan diri sendiri.
Akan tetapi, di dalam proses belajar, tekad dan keuletan sangatlah penting. Karena kekurangan kekuatan tekad, bisa gagal di tengah jalan.
Pernahkah Anda memikirkan, pada awal kegiatan banyak yang datang, tetapi hanya sedikit yang dapat bertahan sampai akhir?
Pelajaran ke-6: Kekuatan Speed
Ia mengingatkan puteranya jika mengulur-ulur setiap permasalahan maka tidak akan mampu menguasai hal krusial dengan cepat. Komputer telah merakyat yang menandakan zaman kecepatan telah tiba. Tak dinyana, kecerdasan orang arif pada 1.800 tahun silam, kebetulan juga sama dengan zaman sekarang.
Lebih cepat 1 langkah daripada orang lain, selain mudah mencapai idealismenya, juga memiliki waktu yang lebih banyak untuk merevisi dan memperbaikinya.
Pelajaran ke-7: Kekuatan watak
Zhuge Liang mengingatkan puteranya, apabila terlalu terburu nafsu maka tidak dapat menempa watak. Psikiater mengatakan, “Pikiran mempengaruhi tindakan, tindakan mempengaruhi kebiasaan, kebiasaan mempengaruhi watak, watak mempengaruhi nasib.”
Zhuge Liang memahami bahwa di dalam kehidupan diharuskan melakukan bermacam-macam tindakan penyeimbang, harus “gigih dalam mengerjakan sesuatu”, juga sekaligus “membenahi watak”. Bukankah Anda hendak meningkatkan kualitas watak Anda sendiri?
Pelajaran ke-8: Kekuatan Waktu
Ia memperingatkan kepada puteranya bahwa waktu bergulir dengan cepat, tekad kuat bisa saja terkikis habis oleh waktu, “Tidak bergiat di kala muda, duka nestapa di hari tua.”
Manajemen waktu adalah konsep manusia zaman sekarang, coba pikirkan dengan teliti, waktu itu tak mampu diatur, setiap hari 24 jam, tak lebih dan tak kurang. Hanya mengatur diri sendiri dapat memanfaatkan setiap menit dan setiap detik barulah metode terbaik. Coba Anda renungkan, apakah Anda pernah membuang-buang waktu?
Pelajaran ke-9: Kekuatan Daya Imajinasi
mengatakan kepada puteranya bahwa waktu terus berjalan, ketika diri sendiri berubah tidak selaras dengan dunia, menyesalinya kemudian tak juga dapat diperbaiki. Harus mengerti “Persiapan mental setiap saat, apabila terjadi hal tak terduga”, tidak panik di saat bahaya mengancam.
Daya imajinasi lebih berperan dibandingkan dengan ilmu pengetahuan. Sudahkah Anda, dalam berpikir bertitik-tolak dari yang makro, dan menindak-lanjutinya secara mikro, dengan tulus dan sungguh hati merencanakan kehidupan?
Pelajaran ke-10: Kekuatan Yang Sederhana
Selembar surat yang ditulis oleh Zhuge Liang kepada puteranya, hanya menggunakan 86 aksara, dengan ringkas pesan telah tersampaikan.
Saya percaya pengungkapan yang sederhana bersumber dari pikiran yang jernih. Isi yang terlalu bertele-tele, mudah membuat orang jemu. Komunikasi yang sederhana hasilnya lebih efektif.
Apakah Anda memahami konsep komunikasi sederhana dengan “bertutur-kata dan menulis yang berbobot”? (Sumber: Yang Jidai/The Epoch Times/whs)

Related Posts:

GOLOK BULAN SABIT

Yuan Yue Wan Dao

Karya: Khu Lung
Penyadur: Tjan ID



Buku ini adalah kelanjutan dari ”Pedang Tuan Muda Ketiga”, tetapi tokoh utamanya bukan lagi Cia Siauhong tetapi Ting Peng. Ting Peng baru muncul di dunia persilatan. Dalam waktu singkat dia telah mengalahkan 3 jago pedang paling tesohor dalam dunia persilatan. Sayang pada waktu menantang jago pedang berikutnya, Liu Yoksiong, dia ditipu, dikalahkan dan dipermalukan secara mengenaskan.

Ting Peng yang putus asa hampir bunuh diri. Pada saat sebelum membunuh diri itulah dia menemukan keajaiban. Mendapatkan seorang istri yang cantik jelita dan ilmu golok yang tiada tandingannya di kolong langit. Sebuah ilmu golok yang dimainkan dengan golok melengkung, melengkung bagaikan bulan sabit.

Golok lengkung itu adalah milik Cingcing. Cingcing adalah seorang gadis cantik lagi misterius, seperti pula rembulan yang sedang purnama di langit. Golok adalah senjata pembunuh yang ampuh. Demikian juga dengan golok lengkung milik Cingcing, dikalau kau menyaksikan cahaya golok lengkung itu berkelebat lewat, biasanya bencana segera akan tiba. Di langit hanya ada sebuah bulan yang purnama, di bumi ada sebilah golok yang lengkung. Golok Cingcing bewarna hijau, hijau bagaikan gunung di kejauhan, hijau seperti pohon, hijau seperti airmata kekasih. Di atas golok lengkung Cingcing tertera sebaris tulisan yang berbunyi:

Siau-lo-it-ya-teng-cun-yu
artinya: mendengar rintihan hujan di sebuah loteng pada suatu malam.

Walaupun ilmu golok semacam ini dapat memberikan suatu kekuatan yang luar biasa kepada orang, tapi diapun bisa mendatangkan bencana serta ketidakberuntungan bagi si pemakainya. Dengan ilmu golok tersebut, Ting Peng membalaskan dendamnya dan menantang Cia Siauhong untuk menentukan yang terhebat, golok atau pedang. 

Jika dibandingkan dengan “Pedang Tuan Ketiga”, cerita dalam buku ini sama menariknya, cuma tidak akan dijumpai suatu pertempuran yang lebih dari satu jurus karena hanya dengan jurus pertama tubuh sudah terbelah. Boleh dikatakan jagoan dalam buku ini terlalu hebat, tidak menemukan lawan yang berarti sehingga kita tidak akan menyaksikan lagi seperti pertempuran Yan Capsa dengan Cia Siauhong. Juga bagian akhir ceritanya agak disederhanakan.

Related Posts:

Rahasia Mo Kau Kaucu

( Gadis Boneka )

Karya: Khu Lung/Gu Long
Penyadur: Gan K. H.


Merupakan kelanjutan dari buku yang berjudul Pendekar Budiman, tetapi yang menjadi jagoannya bukan lagi si pisau terbang Li Sun-hoan tetapi muridnya yang bernama Yap Kay. Di kolong langit ini hanya dia satu-satunya yang pernah mendapat warisan murni dari Siau-li si pisau terbang…. Dia belum pernah membunuh jiwa seorangpun, malah jarang sekali turun tangan, tiada tokoh Kangouw yang jelas sampai dimana tingkat kepandaian silatnya. Tapi yang paling menakutkan tetap adalah pisaunya, “pisau terbang Siau-Li selamanya tidak disambitkan sia-sia”.

Di kala hidupnya Siangkoan Kim-hong dan Siau-li Tam-hoa adalah musuh yang sejajar dan Siangkoan Kim-hong mati di tangan Siau-li. Perkawinan antara Siangkoan Kim-hong dengan Lim-Sian-ji menghasilkan seorang putri yang bernama Siangkoan Siau-sian. Lim Sian-ji adalah seorang perempuan centil yang suka mempermainkan cinta, sampai usia lanjut baru Lim Sian-ji menginsafi kesalahan hidupnya. Selama hidupnya hanya A Fei saja yang dipercaya, maka sebelum ajal, dia suruh putrinya untuk mencari A Fei. Selama hidup A Fei berkelana dan belum pernah punya tempat tinggal tetap, karena itu di saat dia bertemu Yap Kay, maka dia serahkan tanggung jawab ini kepada Yap Kay.

Siangkoan Siau-sian adalah seorang wanita beruia dua puluh tahun. Kecantikan Lim Sian-ji diagulkan nomor satu di seluruh dunia, tentu putrinya bukan gadis jelek, malah boleh juga terhitung gadis cantik yang jarang ada di dunia. Tetapi meskipun kecantikannya melebihi bidadari, daya pikirnya lebih rendah dari bocah umur tujuh tahun. Waktu dia berumur tujuh tahun, pernah terluka parah hingga geger otak, karena itu otaknya tak pernah tumbuh dan tetap pada usia tujuh tahun saja. Sewaktu Kim-ci-pang (partai yang didirikan oleh Siangkoan Kim-hong) menguasai dunia, hampir seluruh propinsi berada dalam kekuasannya, betapa besar kekayannya, hampir manandingi kekayaan negara. Konon ketika Siangkoan Kim-hong masih hidup, seluruh kekayaan Kim-ci-pang dan ilmu silatnya disimpan pada suatu tempat rahasia. 

Tiada seorangpun yang mengetahui tempat rahasia tersebut kecuali Siangkoan Siau-sian, oleh karena itu bukan saja dia si cantik di seluruh jagat ini, tapi dia juga gadis terkaya di seluruh dunia, ditambah ilmu silat peninggalan Siangkoan Kim-hong, siapapun yang menemukan dia, bukan saja dapat menjulang tinggi menjadi menusia terkaya di seluruh kolong langit, kelak akan menjadi tokoh silat kosen yang tiada bandingannya, sudah tentu daya tariknya teramat besar bagi manusia yang tamak. Oleh karena itu untuk melindungi dan menjaga gadis seperti ini, boleh dikata tak mungkin terlaksana dan tugas inilah yang harus dihadapi Yap Kay.

Di dunia persilatan pada saat ini, perguruan yang paling misterius adalah Mo-kau. Seorang pewaris dari Siangkoan Kim-hong ingin kembali mendirikan Kim-ci-pang dan yang harus dihadapinya adalah Mo-kau. Walaupun judul dari buku ini adalah rahasia Mo-kau kaucu tetapi yang menjadi pusat ceritanya adalah misteri dari si pewaris Siangkoan Kim-hong ini dan Yap Kay harus menghadapi keduanya. Puncaknya adalah pertempuran antara Yap Kay dan si pewaris Siangkoan Kim-hong yang mengingatkan pada pertempuran antara Li Sun-hoan dengan Siangkoan Kim-hong. 

Misteri dari si pewaris Siangkoan Kim-hong cukup menarik untuk diikuti dan jawabannya hanya ada di bagian akhir ceritanya. Memang kalau bercerita tentang misteri boleh dikatakan bahwa Khu Lung adalah jagonya.

DOWNLOAD  E-book

Related Posts:

Bunga Pedang Embun Hujan Kanglam

Karya: Gu Long/Khu Lung
Disadur: Tjan ID


Menceritakan tentang suatu keluarga hartawan (keluarga Liu) yang harus menghadapi pembalasan dendam. Liu Lo-taiya semasa mudanya pernah membunuh seorang wanita yang mereka anggap sebagai gembong iblis. Keturunan wanita tersebut datang membalas dendam setelah berpuluh tahun. Tuan muda keluarga Liu (Lui Ki-hong) yang tampan menjalin asmara dengan gadis cantik pelayan rumah tangganya (Jian-jian) dan tengah sedang mengandung. Untuk menghindari dari sasaran pembalasan terpaksa Lui Ki-hong mengusir Jian-jian dengan cara yang sangat kasar sehingga menimbulkan dendam pada hati Jian-jian. Ting Jan-hoat gadis cantik keturunan si gembong iblis yang dipenuhi dendam, dia juga yang menyelamatkan nyawanya Lui Ki-hong, sementara Jian-jian demi membalas sakit hatinya terhadap Lui Ki-hong berusaha mebalas dendam dengan menggaet teman akrabnya Lui Ki-hong. Kisah tentang cinta Lui Ki-hong, Jian-jian dan Ting Jan-hoat.

Kisah yang dilatari oleh dendam, cinta, persahabatan dan pengkhianatan. Ceritanya tidak panjang, lakonnya juga sedikit dan hanya berkisar di kota Kang lam saja tetapi ceritanya cukup menarik dan ringan.

Related Posts:

DENDAM SEJAGAT

Cang Wan Hen
Judul Lain: Legenda Kematian

Karya: Khu Lung (1961)
Disadur: Tjan ID


DENDAM kesumat membentang bagai jagad
Burung gagak bersarang di rumput kala senja
Cinta kasih berlangsung dari muda sampai tua
Memetik kampak membuat lagu:  Nadanya dendam
Menitik air mata darah untuk siapa?
Hati pilu menanggung derita menyesal sepanjang masa
DENDAM kesumat membentang bagai jagad
Ji koan pernah berbuat salah
Menyandang golok menunggang kuda, apalah gunanya?
Salju terbang air laut semuanya hambar.
DENDAM kesumat membentang bagai jagad
Curah hujan membuyarkan awan
Air mengalir akhirnya surut
Dendam kesumat tak akan pernah luntur…..

Itulah syair atau nyanyian yang berasal dari sebuah kuil kuno yang terbengkalai pada setiap tengah malam, menjadikan tempat itu sangat misterius walaupun banyak tokoh-tokoh sakti rimba persilatan yang datang untuk menyelidiki nyanyian tersebut tak pernah kembali sehingga membuat disekitar kuil kuno itu tak ada orang yang berani mendekat.

Seorang pemuda bernama Ku See Hong yang memikul dendam berdarah nekat memasuki kuil kuno tersebut dengan berpengharapan bisa menemukan tokoh aneh yang mendiami kuil tersebut dan belajar ilmu silat untuk bekalnya membalas dendam….

Ternyata dibalik nyanyian “Dendam Sejagat” menyimpan sebuah rahasia tempat beradanya sebuah ilmu silat kuno sejilid kitab pusaka Cang Ciong Pit Kip yang ditulis oleh Ngo Cun Siu seorang perdana menteri dari Negeri Go pada jaman Cin Ciu Cian Kok dulu.

Dengan membawa dendam berdarah keluarga dan suhunya menjadikan tindakannya sangat telengas dalam membasmi musuh-musuhnya….

Related Posts:

POHON KRAMAT

Karya: Khu Lung

  
   POHON penggantungan terletak di-dalam sebuah rimba raya yang gelap,kecuali sebuah pohon gundul ditengah- tengah rimba itu, semua pohon-pohon bersemi berdaun lebat.
  Pohon gundul itulah yang disebut sebagai Pohon Penggantungan.
Mengapa ?
   Yang diartikan dengan pohon penggantungan ialah pohon yang digunakan untuk menggantung sesuatu, disini ialah menggantung manusia.
   Cerita dimulai sedari tiga tahun yang lalu, pertama kali pohon gundul yang sudah hampir mati itu memegang sebagai peraturan cerita.
  Pada suatu hari, diatas pohon gundul yang sudah hamper mati itu tergantung seorang gadis, mati tidak bernapas.
   Tahun kedua, ditempat yaog sama, tergantung pula gadis lainnya.
   Demikian juga terjadi pada tahun ketiga, seorang gadis, cantik pula yang kedapatan mati tergantung pada pohon itu.
  Pohon tua, gundul tidak berdaun pohon yang sudah hampir roboh itu dinamakan Pohon Penggantungan.
   Mungkin terjadi dugaan yang menyaksikan seramnya pohon penggantungan itu. Apa yang diherankan, bila seseorang bunuh diri diatas sebuah pohon.
Tidak mungkin mereka bunuh diri saudara. Ingin mengetahui alasan-alasannya?

Mari kita uraikan sebagai berikut.

    1. Setiap orang yang mati digantung di-atas pohon penggantungan ialah berupa anak gadis yang muda belia, ciri ciri yang paling khas ialah mereka mempunyai wajah yang cantik.

    2. Bila perawan cantik yang tidak mempunyai ilmu kepandaian, mungkin mudah dihina dan digantung orang. Pokok persoalan ialah tidak seorangpun dari korban-korban 
itu yang tidak berilmu tinggi. Mereka berupa tokoh tokoh silat yang cukup ternama.
    3. Waktu terjadinya drama penggantungan ialah disekitar malam Tong ciu, hari Pek gwe Cap gwe.

   Mengingat ketiga alasan diatas ini, putusan yang paling tepat ialah, para korban yang mati diatas pohon penggantungan bukan dikerenakan bunuh diri, tetapi dibunuh atau digantung orang!

    Di bunuh orang?
    Memeriksa tubuh para gadis yang digantung diatas pohon penggantungan, tidak ada tanda tanda luka atau cirri ciri dibunuh orang. Tidak ada tanda tanda bahwa mereka mati diserang penyakit.
   Mati tua tentu tidak mungkin karena umur mereka masih muda.
   Mati diserang wabah penyakitpun sulit di terima, karena tidak mungkin terjadi pada waktu yang ditetapkan.
   Inilah yang membikin pusing kepala. Bila tidak ada keanehan lainnya, cerita ini sudah boleh ditutup segera.
Yang lebih aneh lagi ialah, dua hari setelah mereka mati digantung diatas pohon penggantungan, jenazah jenazah para gadis cantik itu lenyap tanpa bekas.

   Bila tidak ada tangan jail yang menggantung para gadis itu dan meletakkannya di atas pohon penggantungan, tentu tidak mungkin?
   Bila tidak ada tangan usil yang menurunkan jenazah jenazah itu dari atas pohon penggantungan, tentu tidak mungkin.
Siapa tangan jail itu ?
  Siapa tangan usil itu. Seoranglah yang memegang peranan sebagai si tangan jail dan si tangan usil? Apa maksud tujuannya? Baik? Atau jahat?
Mari kita mulai mengikuti jalan cerita...

DOWNLOAD  E-book

Related Posts: