Malam lalu menjelang. Rembulan muncul dengan indahnya. Bintang-bintang menghiasi langit yang gelap. Seorang laki-laki menanti saat bertemu dengan pujaan hati.
“Tenang saja. Semua akan berjalan dengan baik” kata A San sambil tertawa.
“Bagaimana mungkin, seorang tukang kuda yang janjian bertemu dengan tuan putri majikannya, di tengah malam pula.” Sam Siu hanya bisa geleng-geleng kepala tidak percaya. “Mengapa kau memilih waktu seperti itu?”
“Justru waktu-waktu itu kan lebih seru dan menegangkan. Heheh.” sahut A San.
“Aku yang tegang, kau yang santai-santai saja”
“Kan kau yang bertemu kekasih hatimu, Siu-ko (kakak Siu), aku hanya membuka jalan saja” tukas A San.
“Tapi jalan yang kau buka sungguh merepotkan”
“Perempuan justru menyukai hal yang menegangkan dan berbahaya” ujar A San.
“Benarkah?”
A San mengangguk, “Semakin seorang laki-laki berani menempuh bahaya demi perempuan, rasa tertarik perempuan itu akan semakin besar kepadanya”
Lanjutnya, “Perempuan menyukai hal-hal yang menimbulkan penasaran. Menyukai laki-laki yang tegas dalam melakukan semua hal. Walau di luarannya mereka merengut dan mencibir, di dalam hati perempuan justru bertambah senang terhadap lelaki semacam itu”
“Karena itulah, laki-laki yang terlihat berandalan, terlihat acuh tak acuh, terlihat sedikit berbahayalah yang paling sering menarik hati perempuan. Laki-laki brengsek yang bergandengan tangan dengan perempuan cantik kan sudah bukan pemandangan yang asing, bukan?” jelas A San.
Sam Siu hanya manggut-manggut sambil mendengarkan. “Kau tampaknya sangat mengerti urusan ini. Coba jelaskan lebih lanjut. Aku tertarik mendengarkannya”
A San tersenyum, “Asal kau tidak mengantuk saat aku bercerita”
“Aku janji!” kata Sam Siu bersungguh-sungguh.
“Untuk memahami perempuan, kau harus memahami sejarah sejak jaman purbakala.”
Lanjutnya,
“Jaman purbakala, laki-laki bertugas berburu, mencari makan, dan menyediakan segala kebutuhan rumah tangga. Yang perempuan bertugas di rumah, menjaga segala persediaan, dan merawat anak. Oleh karena itu, perempuan jaman purba selalu mencari laki-laki yang tangguh dalam berburu. Yang paling bisa menyediakan kebutuhan lah yang paling diminati. Lelaki seperti ini adalah lelaki yang gagah, tegap, tinggi, dan tenang. Karena perempuan mencari ketenangan. Mereka butuh perlindungan dari makhluk buas dan gangguan lainnya.”
Sam Siu memotong, “Cerita ini sudah aku dengar sebelumnya”
“Baiklah” tukas A San, “Untuk mempersingkat cerita, pemahaman ini kemudian turun menurun sampai sekarang. Tetapi karena kehidupan manusia berkembang, jenis lelaki kemudian berkembang pula. Lelaki yang tidak punya keberanian, tidak percaya diri, tidak bisa menghidupi wanita, tentu saja tidak diminati”
“Karena perkembangan ini, jenis lelaki kemudian bermacam-macam, dan yang dicari perempuan kemudian terbagi menjadi 2 jenis” jelas A San.
“Apa itu?”
“Yang pertama tipe petualang. Warisan pemikiran wanita purbakala masih berpengaruh di sini. Jenis laki-laki petualang adalah laki-laki yang gagah, tegas, menyukai bahaya, hidupnya bebas dan menarik. Ia berpetualang mengarungi hidup dengan bebas. Agak sedikit kasar, kadang malah suka mempermainkan wanita” ujar A San.
“Mempermainkan wanita? Mengapa wanita suka dengan laki-laki yang suka mempermainkan mereka?” tanya Sam Siu heran.
“Justru ini uniknya wanita. Laki-laki seperti ini memang terlihat brengsek, tapi sangat menawan di mata mereka. Mungkin karena lelaki seperti ini adalah bagaikan piala kemenangan. Semakin banyak wanita yang ia taklukkan, semakin banyak pula wanita lain yang tertarik kepadanya. Rasa penasaran perempuan adalah titik kelemahan kaum perempuan. Mereka tidak boleh merasa penasaran. Jika laki-laki pandai membuat perempuan penasaran, maka perempuan akan semakin tertarik kepadanya.” Jelas A San.
“Hmmmm” Sam Siu manggut-manggut. “Bagaimana cara membuat penasaran?”
“Dengan cara mempermainkan mereka. Ini terdengar kejam dan tidak bertanggung jawab. Tapi inilah satu-satunya cara. Semakin pintar laki-laki mempermainkan perasaan perempuan, semakin banyak pula perempuan yang tertarik kepadanya. Ini sebuah pertentangan yang lucu, tapi demikianlah adanya. Semakin laki-laki tidak memperdulikan perempuan, semakin perempuan itu tertarik untuk membuktikan dirinya kepada laki-laki itu. Oleh karena itu seorang laki-laki yang pintar tidak akan mencurahkan segala hatinya terhadap perempuan. Ia harus pandai-pandai bersikap dan membuat perempuan penasaran terhadapnya”
Apakah karena hal inilah, perempuan selalu mencintai laki-laki yang menyakitinya, dan selalu menyakiti laki-laki yang mencintainya?
Entahlah.
A San terdiam sebentar. Sam Siu pun terdiam. Masing-masing tenggelam dalam pikirannya sendiri-sendiri.
Hanya cinta yang mendalam yang mampu membuat seorang laki-laki terdiam dan tak mampu berkata-kata.
“Lanjut” kata Sam Siu tersenyum.
“Nah. Perempuan yang masih muda, yang baru saja menjelejahi kehidupan, yang tertarik dengan hal-hal yang menggerakkan hatinya, akan selalu tertarik dengan laki-laki seperti ini. Laki-laki yang penuh bahaya dan petualangan. Yang memperkenalkannya kepada hal-hal baru.”
Hal-hal ‘baru’.
Mungkin karena rasa ingin tahu terhadap hal-hal ‘baru’ inilah, begitu banyak perempuan kehilangan ‘kesuciannya’ kepada laki-laki yang ‘brengsek’.
Cinta saja tak akan membuat perempuan menyerahkan segalanya. Seorang wanita harus merasa tertarik dan penasaran agar ia mampu melakukan apa saja.
Oleh karena itu, banyak perempuan yang meninggalkan cinta sejati, demi mengejar bayang-bayang yang membuat ia tertarik dan penasaran.
Karena hal ini pulalah banyak wanita dan laki-laki yang menderita di dunia ini.
Laki-laki yang paham hal ini akan sanggup memanfaatkan keadaan. Laki-laki yang tidak paham akan menderita selamanya.
“Jadi untuk mendapatkan cinta perempuan, aku harus berlaku seperti ini?” tanya Sam Siu.
“Kau tidak harus benar-benar brengsek. Kau hanya perlu berpura-pura brengsek. Kau harus selalu melatih dirimu untuk mengetahui batas-batas brengsek itu sampai di mana. Karena setertarik apapun perempuan kepada laki-laki jenis petualang ini, ia akan lebih tertarik lagi kepada jenis yang kedua” jelas A San.
“Jenis apa itu?”
“Jenis ‘penyedia’. Laki-laki seperti ini walau tidak segagah dan semenarik jenis petualang, akan jauh lebih memikat perempuan. Jenis ‘penyedia’ ini adalah jenis yang punya pekerjaan tetap yang bagus, mempunyai penghasilan yang sangat besar, dan mampu memberikan segala keinginan perempuan”
“Maksudmu kaya raya?” tanya Sam Siu.
“Benar. Ada berapa banyak perempuan yang meninggalkan laki-laki tampan demi menikah dengan laki-laki yang kaya raya? Banyak perempuan yang menyangkal hal ini, tapi hal ini sudah berlaku semenjak jaman dahulu kala. Di ribuan tahun mendatang pun hal ini akan tetap berlaku. Karena hal ini sudah tertanam di dalam pikiran wanita. Mereka butuh ketenangan dalam hidup. Butuh kasih sayang. Butuh dimanjakan. Butuh segala keperluannya terpenuhi. Dan hanya laki-laki yang punya uang yang sanggup melakukannya. Semakin kaya seorang laki-laki, semakin banyak pula perempuan mengerebutinya”
“Bahkan jika laki-laki kaya itu tua, dan buruk rupa?” tanya Sam Siu.
A San mengangguk.
Ini adalah kenyataan.
Seseorang dapat menyangkalnya.
Tetapi cerita tentang orang yang menyangkal kebenaran bukanlah hal baru di dunia ini.
“Bagaimana jika seorang laki-laki tidak termasuk ke dalam dua jenis ini? Bukan jenis ‘petualang’, dan bukan jenis ‘penyedia’ pula?” Sam Siu kembali bertanya.
“Ia harus berubah”
Sebuah jawaban yang sangat singkat dan sederhana.
Jika kau tak sanggup mengejar cinta, buatlah agar cinta datang mengejarmu.
Caranya sederhana. ‘Berubah’.
Walaupun kata ini terdengar amat sangat sederhana, tetapi melakukannya adalah hal yang sangat sulit. Karena sifat seseorang sudah merupakan watak yang ia dapatkan sejak lahir, dan kemudian terbentuk oleh lingkungan sekitar.
Tapi demi cinta dan kehidupan yang lebih bahagia, ‘berubah’ adalah satu-satunya jalan yang harus ditempuh.
Seorang laki-laki miskin dan tidak menarik, di masa depan dapat berubah menjadi kaya raya dan menawan karena sebelumnya terluka oleh cinta
Cerita ini pun bukan cerita baru.
Perempuan yang tak menarik dan terhina di masa lalu, kemudian berubah menjadi cantik menawan pun sejak dahulu sudah ada di dunia ini.
Cerita ini pun bukan cerita baru.
Ketika hidup menderita, kau harus berubah.
Kau tak dapat menanti seseorang datang di dalam hidupmu dan menyelamatkanmu dari jurang penderitaan. Satu-satunya orang yang sanggup menolongmu adalah dirimu sendiri.
Karena itulah seseorang harus berubah menjadi lebih baik. Perubahan mungkin akan memakan waktu yang lama, tetapi jika seseorang telah melakukannya, waktu yang lama dan segala kesulitan yang harus ditempuhnya akan berbuah manis.
Cinta dapat merubah seseorang.
Kepedihan pun dapat merubah seseorang. Kadang perubahannya sangat menyedihkan, namun tak jarang perubahannya sangat indah dan mengagumkan.
Dirimu sendirilah yang memutuskan apakah ingin berubah menjadi menyedihkan, atau berubah menjadi mengagumkan.
Ada cahaya di mata Sam Siu. Segala keraguan dan kerisauannya sirna. Wajahnya bersinar terang.
“Lanjutkan lagi” pintanya.
“Perempuan pada akhirnya, akan memilih lelaki jenis ‘penyedia’. Karena mereka tahu, semakin umur mereka bertambah, kecantikan mereka akan memudar. Tubuh mereka tak akan seindah dulu. Oleh karena itu mereka akan mencari lelaki yang bisa memberikan ketenangan dan penghidupan yang layak kepada mereka. Banyak sekali perempuan yang meninggalkan kekasihnya karena hal ini.”
Lanjutnya, “Tetapi perempuan adalah perempuan. Mereka selalu mengikuti perasaan dan selalu menomerduakan akal. Saat mereka telah hidup tenang dengan laki-laki ‘penyedia’, timbul lah rasa bosan. Karena perempuan mudah sekali bosan. Kau harus selalu memperkenalkan hal baru kepadanya. Suasana baru, tempat makan baru, taman baru, tempat jalan-jalan baru. Jika semua berjalan apa adanya saja setiap saat, ia akan merasa bosan. Bahkan jika ia sudah hidup tenang dan harta yang berkecukupan pun, pada akhirnya ia akan merasa bosan”
“Karena perempuan selalu tertarik dengan tantangan, cerita-cerita yang menggugah perasaan, kehidupan menarik yang tidak membosankan. Laki-laki yang merasa aman hanya dengan memberi kebutuhan sehari-hari dan uang kepada perempuan, pada akhirnya akan menyesal”
“Watak perempuan yang mudah terbawa perasaan, akan membuatnya mencari hal dan tantangan baru. Di saat inilah, ia akan berani melakukan hal-hal yang melanggar. Karena jiwa dan batinnya haus oleh hal-hal yang membuatnya penasaran. Karena watak inilah, perempuan kemudian tertarik lagi kepada laki-laki jenis ‘petualang’. Dan berhubung laki-laki jenis ‘petualang’ ini menyukai tantangan pula, maka gayung kemudian bersambut. Pengkhianatan pun terjadi. Berawal mula dari sekedar sering bertemu, lalu sapa-menyapa, lalu kemudian bertemu berdua, lalu terjadilah hal-hal yang kau tahu sendiri apa itu. Perempuan tua yang menyimpan kekasih muda. Atau seorang istri yang berhubungan dengan kekasih lama, segala macam” ujar A San.
Sam Siu terheran, “Lalu jika menjadi jenis ‘petualang’ salah, dan menjadi jenis ‘penyedia’ pun salah juga, seorang laki-laki harus bagaimana?”
“Harus menjadi kedua-duanya. Menjadi ‘petualang’ dan ‘penyedia’.” Jawab A San.
“Lelaki seperti ini ada pula?” tanya Sam Siu heran.
“Ada. Bahkan lelaki jenis ini begitu memikatnya sampai-sampai segala jenis perempuan akan bertekuk lutut kepadanya. Mereka benar-benar tahu memainkan hati dan perasaan wanita dengan cara yang paling pas. Mereka tahu bagaimana bersikap acuh, namun penuh perhatian. Mereka tahu bagaimana bersikap sopan, namun juga sedikit mengejek dan menggoda. Mereka tahu cara memberikan rasa aman, namun menawarkan tantangan-tantangan seru. Mereka tahu cara berdandan sembarangan namun terlihat rapi dan menggemaskan di mata perempuan. Mereka begitu paham batas-batas sampai di mana membuat perempuan penasaran, tertarik, dan merasakan ‘bahaya’, tetapi juga mampu memberi keamanan, kenyamanan, dan penghidupan” jelas A San.
“Lelaki seperti ini seperti dewa” kata Sam Siu sambil tertawa.
“Walaupun terdengar seperti dongeng, lelaki seperti ini betul-betul ada di dunia nyata”
“Bisa kau sebutkan siapa?”
“Apakah kau pernah mendengar tentang pendekar Butong-pay bernama Beng Liong?”
“Ya. Siapapun di dunia ini mengenalnya. Ia kan yang berusaha memberontak dan membunuh kaisar.” Jawab Sam Siu.
“Benar. Menurut cerita yang terdengar, aku mengambil kesimpulan bahwa ialah contoh nyata jenis lelaki bagaikan dewa itu. Ia sangat tampan. Pakaian yang dipakainya selalu serasi. Pembawaannya tenang. Tubuhnya wangi. Wangi yang lembut namun tidak menusuk hidung. Ia begitu acuh, namun sopan kepada perempuan. Ia pun sangat hebat dalam ilmu silat” ujar A San.
“Ah kau memujinya seolah-olah dia adalah pahlawan. Dia kan penjahat besar. Aku lebih tertarik dengan pahlawan sesungguhnya, Cio-Hongswee (jenderal phoenix bermarga Cio), kau tentu tahu nama ini”
Dada A San bagai tertusuk sembilu. Tentu saja ia tahu nama ini. Nama ini bahkan coba dilupakannya selama beberapa tahun ini.
Dengan menahan perasaan, A San menjawab sambil tersenyum, “Tentu saja”
“Nah, bagiku dialah contoh lelaki sejati. Seorang enghiong (ksatria), seorang Kuncu (lelaki sejati). Melakukan hal-hal besar namun tetap rendah hati. Sayang kabarnya tidak terdengar lagi. Ia bagai hilang ditelan bumi”
A San hanya mengangguk. Ia memang tak sanggup mengatakan apa-apa.
“Eh dari tadi kita membahas perempuan, coba sekarang kita membahas laki-laki” kata A San mencoba mengalihkan pembicaraan.
“Baik” kata Sam Siu. “Sejak tadi kau memang hanya menjelek-jelekkan perempuan. Laki-laki kan banyak yang brengsek pula”
“Oh tentu saja. Laki-laki yang brengsek sama jumlahnya dengan perempuan yang brengsek.” Tukas A San sambil tertawa lepas.
“Coba kau jelaskan apa saja kekurangan dan kelebihan laki-laki” pinta A San.
“Jika perempuan hanya bisa mencintai satu orang lelaki di dalam setiap masa di dalam hidupnya, laki-laki justru mampu membagi cintanya” jelas A San.
Lanjutnya, “Jika perempuan jatuh cinta, ia akan jatuh cinta pada seorang saja. Jika saat jatuh cinta itu ia telah memiliki seorang kekasih, maka cintanya pada kekasih itu akan menghilang lenyap, berpindah kepada lelaki baru yang membuatnya jatuh cinta. Pada saat itu, seorang perempuan akan berani meninggalkan kekasihnya yang lama dan berpindah kepada kekasih yang baru. Jika ia belum yakin benar bahwa ia bisa hidup dengan kekasih yang baru, ia akan mempertahankan kekasih yang lama sampai ia sudah yakin benar. Jika saat itu tiba, ia akan meninggalkan kekasih yang lama”
“Kalau laki-laki?” tanya Sam Siu.
“Kalau laki-laki, berani hidup bersama kedua-duanya. Seorang laki-laki dapat hidup dengan kekasih yang lama, sambil menyimpan kekasih baru diam-diam selama bertahun-tahun. Oleh sebab itu banyak laki-laki yang mempunyai banyak istri dan simpanan sekaligus”
“Perempuan yang punya simpanan kan juga banyak?”
“Oh ya, tapi kebanyakan melakukan itu bukan karena cinta, melainkan karena penasaran dengan tantangan. Jika harus memilih, pada akhirnya mereka akan tetap memilih suami mereka yang mampu menghidupi mereka.”
“Apa lagi kekurangan laki-laki?”
“Kebanyakan laki-laki itu pemalas. Bukan dalam artian malas bekerja, tetapi malas melakukan hal-hal yang baru. Saat merasa hidupnya sudah tenang, laki-laki betah melakukan hal yang itu-itu saja sepanjang hayatnya. Dan hal inilah yang memancing perempuan untuk mencari hal-hal baru”
“Jadi jika ada perempuan berbuat seorang, ini adalah kesalahan laki-laki?” tanya Sam Siu.
“Tidak salah. Laki-laki harus membahagiakan perempuan. Jika tidak sanggup, maka jangan salahkan perempuan mencari kebahagiaan lain”
“Tetapi bukankah hal ini sungguh kejam?” tanya Sam Siu lagi.
“Di mata perempuan, justru jika laki-laki tidak sanggup membahagiakannya, laki-laki itu lah yang kejam”
Kejam atau tidak kejam, salah atau tidak salah, semua adalah persoalan sudut pandang.
Lelaki yang miskin dan bodoh, adalah salah dirinya sendiri. Kenapa ia tidak belajar dan bekerja keras?
Tetapi bukankah miskin dan kaya ditentukan oleh takdir?
Benar.
Tetapi lapar pun ditentukan oleh takdir. Manusialah yang memutuskan apakah ia mau berusaha untuk mencari makan dan mengisi perutnya.
Karena takdir adalah sebuah pemahaman yang amat sangat luas, manusia baru hanya akan mengetahui takdirnya saat takdir itu sudah terjadi, dan saat ia sudah mati.
Selama ia masih bernafas, selama itulah ia bisa berusaha membentuk takdirnya sendiri. Karena jika Thian (Langit) memberi kebebasan sepenuhnya kepada manusia untuk memilih, bersikap dan berbuat, mengapa tidak memilih untuk berusaha menjadi kaya, pintar, dan berhasil?
Gagal atau berhasil baru ditentukan sesudah mati.
Percakapan yang panjang ini benar-benar membuka pikiran dan hati Sam Siu, dengan wajah yang cerah ia berkata, “Nampaknya sudah banyak sekali hal yang terjadi di dalam hidupmu sehingga kau mampu bercerita seperti ini”
A San hanya tertawa. Hidup masih panjang, cerita yang akan ia alami di masa depan pun mungkin akan jauh lebih dalam dan menghujam daripada apa yang telah ia alami sebelumnya.
Tetapi cerita itu pun belum terjadi. Maka lebih baik ia menikmati saat-saat sekarang ini dengan tenang dan bahagia.
Badai akan datang di kehidupan setiap manusia. Bagaimana kau bertahan di dalam badai itulah yang menunjukkan siapa sebenarnya dirimu.
Tak terasa waktu berjalan dengan cepat. Di luar terdengar petugas keliling yang meneriakan waktu (di jaman itu, memang ada sejenis petugas ronda yang berkeliling meneriakkan waktu saat itu).
“Sudah tengah malam” kata Sam Siu.
A San memandangnya. Lalu tersenyum.
Kadang yang bisa kau lakukan untuk seorang sahabat adalah memberikan senyummu yang paling tulus. Kadang pula yang sahabatmu perlukan darimu hanyalah sebuah senyuman yang tulus pula.
Senyum memiliki kemampuan untuk menembus batas-batas yang tak terpikirkan umat manusia.
A San bangkit dari pembaringan, dengan susah payah ia berusaha memberikan tepukan kecil di pundak sahabatnya itu. Dan sahabatnya pun mengerti bagaimana perjuangannya hanya untuk bangkit dari pembaringan dan memberikan tepukan kecil itu.
Hal yang paling kecil sekalipun, jika diberikan dengan tulus dan sepenuh hati, akan bernilai sangat besar di hadapan orang yang memahaminya.
Sam Siu paham.
Oleh karena itu ketakutan dan keraguannya hilang sepenuhnya.
Jika ada cerita tentang jongos pengurus kuda yang memberanikan diri bertemu dengan nona majikannya yang cantik di tengah malam buta, maka cerita ini sungguh akan mendapat tertawaan dan cibiran dari berbagai kalangan.
Tetapi cerita ini manis dan naif.
Segala cerita yang manis dan naif akan selalu berharga di masa depan saat seseorang sudah tua dan kesepian. Cerita-cerita ini semacam inilah yang akan menghangatkan hati dan tubuhnya saat ia menjalani musim dingin yang panjang. Sendirian.
Cerita ini menjadi kenangan abadi yang menunjukkan keberanian masa muda, serta dalamnya perasaan cinta. Walaupun bodoh, perbuatan seperti ini tidak pernah bisa disalahkan. Umat manusia bisa lahir, tumbuh, dan berkembang adalah karena cerita-cerita bodoh semacam ini.
Jika bodoh itu berarti tulus, seseorang tidak perlu malu karena berbuat bodoh.
Jika jatuh cinta itu bodoh, seseorang pun tidak perlu malu untuk jatuh cinta.
Jika setia itu bodoh pula, seseorang pun tidak perlu malu untuk selalu setia.
Sam Liu berangkat dengan gagah. Sahabatnya telah melepas kepergiannya dengan mantap. Seorang wanita yang dicintainya sedang menunggunya di balik jendela kecil kamarnya yang wangi merona.
Apa lagi yang dibutuhkan seorang laki-laki?
0 Response to "EPISODE 2 BAB 18 TENTANG LELAKI DAN PEREMPUAN"
Posting Komentar