CATATAN KECIL TENTANG KEKAISARAN MING (BENG)


Cio San hidup pada jaman kekaisaran Beng. Dalam dialek mandarin, disebut kekaisaran ‘Ming’. Mengapa saya menyukai kekaisaran ini, saya pun kurang tahu. Rasanya lebih longgar aja menulis cerita dengan latar belakang kekaisaran Beng ini.

Saya sempat menyusun ‘timeline’ kekaisaran ini untuk dicocokkan dengan kisah di novel ini. Dan yang saya temukan menarik. Timeline nya sungguh sangat cocok dengan isi cerita yang saya karang. Jadi seolah-seolah seperti fiksi dan fakta bercampur menjadi satu. Terus terang, sebuah cerita fiksi akan lebih asik dinikmati jika memiliki latar belakang fakta yang benar-benar terjadi.

Sekedar fakta untuk diketahui teman-teman, kekaisaran Beng ini berdiri di tahun 1368. Saat itu pendirinya yang bernama ‘Cu Goan Ceng’ berusia 40 tahun. Kaisar ini kemudian mempunyai namanya bangsawan ‘Hong wu’. Jadi, ia dikenal dengan nama kaisar Hongwu. Di dalam novel ini, kaisar ini merupakan sahabat karib dari kakeknya Cio San. Mereka bersama bahu membahu mengusir penjajah Mongol, dan mendirikan kerajaan Beng. Kaisar Hongwu inilah yang di dalam cerita ‘Golok Membunuh Naga’ karya Chin Yung, merupakan orang yang diberikan kitab Bu Bok oleh Thio Bu Kie.

Seperti layaknya kekaisaran, seorang putra mahkota harus dipilih sejak awal oleh sang kaisar sendiri untuk kemudian menggantinya bertahta. Putra mahkota ini menurut tradisi, dipilih dari antara anak-anaknya sendiri yang semuanya bergelar ‘Pangeran’. Sayang, putra mahkota yang telah terpilih itu meninggal di usia muda sebelum ia menjabat menjadi kaisar menggantikan ayahnya, kaisar Hong Wu. Di jaman itu, menikah di usia remaja adalah hal yang biasa. Sebelum meninggal sang putra mahkota ini sudah memiliki seorang anak.

Masalah kemudian terjadi ketika kaisar Hongwu tidak memilih putra mahkota dari pangeran-pangeran yang ada, yang nota bene adalah anak kandungnya sendiri. Ia malah memilih putra mahkota dari anak putra mahkota yang meninggal tadi. Dengan kata lain, kaisar Hongwu tidak memilih penggantinya dari para pangeran yang ada (anak-anaknya sendiri), tetapi ia malah memilih pengganti dari para cucunya.

Maka saat kaisar Hongwu meninggal, naiklah cucunya menjadi penggantinya, pada umur 14 tahun. Hal ini menimbulkan kecemburuan tersendiri dari para pangeran, yang merupakan paman dari kaisar muda ini. Kaisar muda belia ini bernama kaisar Jian Wen dalam dialek mandarin (terus terang dialek hokkiannya saya tidak tahu. Kiam Wan mungkin? Entahlah). Kaisar Jian Wen inilah yang menjadi tokoh bhiksu, ayah dari Sam Siu, alias Cu Wan Gui.

Dalam sejarah yang asli, kaisar ini hanya memerintah selama 3 tahun, sebelum salah pamannya melakukan pemberontakan. Saat pemberontakan itu, sang paman menyerbu dengan ribuan pasukan, serta membakar istana kekaisaran. Dikabarkan kaisar Jian Wen mati dalam serangan itu. Tetapi dalam sejarah tertulis, kaisar ini berhasil selamat bersama anaknya yang baru berumur 1 tahun, yaitu Cu Wan Gui (di dalam novel KPPL bernama Sam Siu).

Sejarah menceritakan pula, bahwa permaisuri  yang bermarga ‘Ma’, tidak berhasil menyelamatkan diri, dan membiarkan tubuhnya terbakar, demikian pula anak mereka yang pertama tewas pula dalam kejadian itu. Setelah kejadian ini, ada beberapa catatan yang menceritakan bahwa kaisar yang terusir ini mengasingkan diri sebagai bhiksu Buddha secara rahasia.

Sang paman, yang kini menjadi kaisar baru berjulukan kasiar Yong Lu, mengadakan banyak penugasan rahasia untuk menyelediki dimana keberadaan keponanakannya itu. Bahkan katanya, ekspedisi armada laut Ceng Ho pun ada hubungannya dengan pencarian kaisar yang hilang itu.

Nah, kaisar Yong Lu ini adalah kaisar yang muncul di KPPL pertama. Sebagai orang yang hampir dibunuh oleh Beng Liong dan komplotannya. Dan juga sebagai kaisar yang memberi julukan ‘Hongswee’ pada Cio San.

Berdasarkan catatan sejarah yang ada, kaisar ini memerintah dengan cukup adil dan cerdas. Ekonomi rakyat bertambah maju dan dan banyak penemuan-penemuan mutakhir pada jamannya. Ekspedisi mencari dunia baru melalui armada maritim Ceng Ho juga sangat terkenal.

Sedikit informasi, Cio San lahir tepat di tahun 1400. Kaisar Jian Wen diturunkan dari tahta oleh pamannya, kaisar Yong Lu, di tahun 1402. Jadi saat itu Cio San baru berumur 2 tahun. Ketika Cio San menyelamatkan kaisar Yong Lu dari serangan Beng Liong, saat itu Cio San berumur 20 tahun. Berarti kejadian itu terjadi di tahun 1420.

Cio San kemudian berkelana di dunia persilatan dan menjadi terkenal selama 5 tahun. Berarti kejadian di Lembah Naga dimana Khu Ling Ling memutuskan cinta mereka, saat itu tahun 1425, Cio San berumur 25 tahun.

Seperti yang kita ketahui, Cio San lalu menghilang selama 3 tahun. Selama menghilang itu dipecah menjadi 1 tahun berkelana seorang diri, dan 2 tahun tinggal bersama Sam Siu/Cu Wan Gui. Jadi ketika kejadian Cio San mematahkan persekongkolan kitab Bu Bok ini terjadi saat ia berusia 28 tahun.

Oh iya, secara singkat saya ceritakan tentang asal-usul kitab Bu Bok. Dalam dialek mandarin, kitab ini di sebut kitab Wu Mu, atau Book of Wu Mu. Kitab ini ditulis oleh seorang jendral ternama bernama Gak Hui atau lebih terkenal dalam ejaan mandarin, Yue Fei. Jenderal ini sangat legendaris, karena dianggap sebagai salah satu jenderal terbaik yang ada di dunia.

Book of Wu Mu ini kemudian berpindah tangan sampai jatuh ke tangan pendekar Kwee Ceng dalam fiksi karangan Chin Yung berjudul ‘Legend of Condor Heroes’ (Sin Tiauw Eng Hiong/ Shen Dao Ying Xiong). Lalu berpindah lagi ke tangan Ciu Cie Jiak, ketua Go Bi-pay. Lalu berpindah lagi ke tangan Thio Bu Kie, lalu berpindah ke tangan Cu Goan Cu alias kaisar pertama kerajaan Beng. Konon dengan ilmu dari buku inilah Cu Guan Cu meraih kemenangan dan berhasil mengusir penjajah.

Sekarang, menurut novel KPPL episode 2 bab 25, book of Wu Mu, atau Kitab Bu Bok tersebut berada di tangan Cio San. Yang ia terima dari kaisar kedua, sang kaisar terusir, Jian Wen.

Anyway, ini link wikipedia:

Jendral Gak Hui atau Yue Fei: http://en.wikipedia.org/wiki/Yue_Fei

Kitab Bu Bok atau Book of Wumu: http://en.wikipedia.org/wiki/Book_of_Wumu

Related Posts:

1 Response to "CATATAN KECIL TENTANG KEKAISARAN MING (BENG)"